Boleh Berwisata, Prokes Jangan Lupa Oleh : Eko Sugiarto

oleh
oleh
Oleh Eko Sugiarto Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. FOTO : Dok. Pribadi

Saat ini sudah memasuki masa liburan Natal dan Tahun Baru. Libur Nataru ini berbarengan dengan liburan semester, baik bagi pelajar maupun mahasiswa. Tidak mengherankan jika masa libur akhir tahun ini dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berwisata, khususnya bersama keluarga.

Mari perhatikan berbagai destinasi pariwisata di sekitar kita. Dalam beberapa hari belakangan sudah kembali ramai pengunjung tentunya. Bagi yang tetap patuh terhadap protokol kesehatan, patut kita apresiasi. Mereka bisa menjadi contoh bagi wisatawan lain.

Sayangnya, ada sebagian wisatawan yang sudah tidak lagi mengindahkan protokol kesehatan. Mungkin mereka lupa bahwa korona masih ada. Saling mengingatkan untuk kebaikan sesama akhirnya menjadi sebuah kewajiban. Minimal kepada orang-orang terdekat yang ada di sekitar kita.

Mari kembali berkaca. Hampir dua tahun kita menjalani masa pandemi. Hidup dalam kecemasan bahkan ketakutan sudah sama-sama kita alami. Bukan hanya terkait dengan kondisi kesehatan secara fisik, melainkan juga terkait dengan kesehatan mental karena “teror” yang disebabkan oleh korona benar-benar membuat mental sebagian dari kita jatuh. Kehidupan sosial dan ekonomi juga menjadi masalah tersendiri yang tidak bisa dihindari.

Bukan sesuatu yang mudah untuk bisa bertahan sampai detik ini. Hal ini tentunya menjadi salah satu yang patut kita syukuri. Selain kuasa Tuhan, upaya kita sebagai manusia juga turut berperan sehingga kita bisa tetap bertahan selama pandemi. Salah satunya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Selain penerapan protokol kesehatan, beberapa upaya juga sudah dilakukan oleh berbagai pihak. Vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok adalah salah satunya dan saat ini hasilnya mulai terlihat. Grafik orang terpapar korona yang kian melandai menghiasi pemberitaan media di berbagai daerah. Meskipun demikian, kita tidak boleh terlena karena korona masih ada. Bahkan, saat ini muncul Omicron sebagai varian baru dari virus korona. Kasus yang terpapar varian ini pun sudah ditemukan beberapa di Indonesia.

BACA JUGA :  Dua Pengendara Sepeda Motot Tewas Terlindas Mobil Pengupas Aspal di Passo

Berbagai regulasi yang dikeluarkan pemerintah adalah bentuk lain dari upaya melawan korona. Salah satu yang terbaru adalah penerapan micro-lockdown di beberapa daerah yang selama ini dinilai menjadi tujuan berlibur masyarakat saat tahun baru, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Lombok. Regulasi ini sebagai upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kenaikan kasus terpapar korona, khususnya varian Omicron, pascalibur tahun baru.

Meskipun berada di tempat yang tidak termasuk daerah yang mesti menerapkan micro-lockdown saat liburan tahun baru, tetap saja kita harus waspada. Berwisata boleh saja, tapi jangan lupa bahwa korona masih ada. Ingat, protokol kesehatan harus tetap dijaga selama berwisata. Jangan sampai upaya kita yang hampir dua tahun ini terasa sia-sia hanya gara-gara kita abai terhadap protokol kesehatan saat berwisata. Bukankah kita sama-sama ingin bisa segera keluar dari pandemi ini?

Penulis : Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

 

No More Posts Available.

No more pages to load.