Kasus Meningkat, DPRD Minta Pemprov Maluku Waspadai Lonjakan Covid-19

oleh
oleh
Sebanyak 148 orang yang terdiri dari pimpinan dan anggota DPRD, ASN, pegawai kontrak, maupun petugas komisi dan fraksi hingga wartawan mengikuti program vaksinasi COVID-19 di kantor DPRD Maluku, Sabtu (3/6/2021) (daniel leonard)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Tim Pengawasan dan Penanganan COVID-19 DPRD Maluku meminta Pemerintah Provinsi Maluku terus mewaspadai penyebaran virus corona dengan varian baru yang disebut omicron karena jumlah kasusnya semakin banyak.

“Seiring meningkatnya kasus omicron di Maluku, maka sebagai penanggungjawab di tim I, kami berencana untuk mengundang Dinkes dan para pihak yang dipercayakan pemerintah untuk menanggulangi pencegahan COVID-19,” kata Ketua Tim I Pengawasan dan Penanganan COVID-19 DPRD Maluku, Melkianus Sairdekut di Ambon, Senin (7/2/2022).

Karena itu pihaknya berharap agar kewaspadaan yang dilakukan pemda harus tetap dilakukan.

Menurut dia, banyak informasi yang telah diperoleh sampai hari ini dan kecepatan laju omicron di provinsi ini termasuk sangat cepat dan dalam durasi waktu terlalu singkat.

“Karena itu kami berharap Gustu provinsi harus melakukan koordinasi secara kontinyu dengan kabupaten/kota untuk melakukan langkah-langkan antisipasi penyiapan seluruh fasilitas yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 ini sehingga kita sudah mulai menyiapkan diri jauh sebelum dari sisi kuantitas maupun kualitas persoalan kita menjadi lebih banyak,” ujarnya.

Pengalaman penanganan kasus COVID-19 sebelumnya sejak awal sampai hari ini muncul varian baru, maka diharapkan model penanganan yang sama seperti tahun lalu.

Haruslah dibenahi kekurangannya dan mempertahankan cara lama yang dinilai baik serta efektif dalam mencegah penyebaran virus.

Sehingga dalam rangka untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona ini, Gustu provinsi lebih siap lagi untuk mengatasinya.

Sebab jalur keluar masuk ke suatu daerah itu menjadi lebih penting untuk diawasi, lalu bagaimana dengan jumlah kasus yang banyak saat ini apakah pemda bisa mempertimbangkan pembatasan masuk-keluar orang atau tidak.

“Dalam pertemuan nanti, kita juga mau memastikan fasilitas tempat tidur di setiap RS yang menampung pasien COVID-19 maupun jaring pengaman sosialnya sehingga dengan meningkatnya kasus ini kita bisa mengecek kesiapan pemda untuk mengantisipasi langkah lebih lanjut terkait varian baru,” kata Melkianus.

BACA JUGA :  Inflasi Maluku 2018, Terkendali dan Berada Pada Sasaran Inflasi

Kadis Kesehatan Kota Ambon, dr Wendy Pelupessy mengakui jumlah orang terpapar coronavirus disease-19 hingga hari ini sudah mencapai 267 kasus pada posisi Jumat (4/2).

Pewarta : Daniel Leonard/Antara
Editor : Heru Dwi Suryatmojo

No More Posts Available.

No more pages to load.