TERASMALUKU.COM-AMBON-Upaya pencarian 8 orang korban kecelakaan laut speedboat tenggelam di perairan Pulau Baam-Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) masih belum juga membuahkan hasil.
Para korban hilang di laut tersebut masih belum ditemukan dan belum diketahui nasibnya.
Kepala Basarnas Ambon, Mustari menjelaskan pada Ops SAR hari kedua pada Jumat (25/3/2022), Basarnas kerahkan 3 Tim Pencarian dan Penyelamatan atau SRU (Search and Rescue Unit).
Tim pertama (SRU 1) lakukan pencarian (searching) sekaligus pemantauan udara gunakan pesawat ATR 42-300 PK-YRE PSDKP Tual dengan rute Pulau-pulau Kei dan Pulau Teor.
“Dari data pesawat ATR tersebut didapati ketinggian jelajah 300 M, kecepatan 150 Knots, Visibility 1 Km, dan Luas area pencarian kurang lebih 3.500 Nm m² dengan hasil belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban,”terang Mustari Jumat malam.
Sementara KP Paus PSDKP Tual (SRU 2) yang difokuskan lakukan pencarian dengan luas area -+ 4,977 Nm m² di perairan Pulau Teor dan Pulau Uran, kata Mustari menambahkan, juga belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Demikian pula hingga sore hari, SRU 3 yakni KN SAR ABIMANYU yang melaksanakan Ops SAR di perairan Pulau Teor, Seram Bagian Timur juga belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban,”sambungnya.
Sementara itu, dari Pulau Kesui, SBT melalui koordinasi dengan Basarnas Ambon, tiga longboat serta Unsur Potensi SAR yang terdiri dari TNI/Polri dan masyarakat juga dikerahkan lakukan pencarian disekitar lokasi kejadian.
“Tiga longboat tersebut berhasil menjangkau Perairan Pulau Teor, Perairan Pulau Urang, dan Perairan Pulau Kaimer. Namun hingga pukul 18:20 WIT pencarian dari Unsur SAR Gabungan dari Pulau Kesui belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban,”bebernya.
Kondisi cuaca sekitar lokasi pencarian ini kata Mustari hujan petir disertai angin Barat – Barat Laut berkecepatan 5 – 20 Knots, sedangkan tinggi gelombang 1,25-2,50 meter.
“Ops SAR H.3 (hari ketiga) akan dilanjutkan esok (Sabtu hari ini) 26 Maret 2022 pukul 8 pagi,”tandasnya. (Ruzady Adjis)