Akankah Tahun 2022 Menjadi Momen Kebangkitan Ekonomi Maluku Setelah Pandemi COVID-19 ?

oleh
oleh
BPS Maluku

Mulai dari bulan Januari sampai dengan Mei 2022 banyak fenomena yang mewarnai pergerakan perekonomian di Provinsi Maluku. Dimulai dari munculnya kasus virus covid-19 varian baru omicron yang terjadi dan menyebar begitu cepat pada bulan januari 2022, sehingga sampai dengan 17 Februari 2022 sudah mencapai 2.430 orang dalam perawatan.

Selanjutnya kelangkaan Harga minyak Goreng yang terjadi dan kebijakan Pemerintah Pusat untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak untuk Pertamax pada bulan April 2022. Disisi lain adanya momen bulan ramadhan 1443 H jatuh pada bulan April 2022 dan Momen Idul Fitri pada awal bulan Mei 2022 memberikan pengaruh untuk peningkatan konsumsi masyarakat dan pergerakan berbagai lapagan usaha yang berkaitan erat dengan aktifitas tersebut.

Badan Pusat Statistik baru merilis pada 9 Mei 2022, beberapa data yang menggambarkan perekonomian yang terjadi sepanjang triwulan I 2022. Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan pergerakan yang sangat signifikan dan mampu mencapai 5,01 persen pada triwulan I 2022 (year-on-year) jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2021. Tingginya angka pertumbuhan ekonomi secara nasional disebabkan oleh Pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat dan adanya low base effect pada triwulan I 2021 yaitu sebesar -0,70 persen. Hal lain yang menggambarkan Bangkitnya perekonomian Indonesia pada triwulan I 2022 adalah mobilitas masyarakat meningkat selama triwulan I 2022 sehingga aktivitas ekonomi terus menguat.

Sejalan dengan Data Rilis BPS untuk level Nasional, tanggal yang sama BPS Provinsi Maluku juga melakukan Rilis Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku selama triwulan I 2022. Laju Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku tercatat mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,69 persen selama triwulan I 2022 (year-on-year). Sedangkan Pertumbuhan Ekonomi Maluku jika dibandingkan dengan triwulan IV 2021 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,62 persen. Mobilitas yang terjadi selama triwulan I 2022 di Provinsi Maluku menjadi pendorong peningkatan perekonomian di Provinsi Maluku.

Jika dibandingkan dengan triwulan I 2021, Mesin pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku sudah mulai tumbuh. selama periode Januari-Maret terlihat bahwa semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif selama triwulan I 2022, kecuali untuk lapangan usaha Konstruksi yang terkontraksi sebesar 0,08 persen.

BACA JUGA :  Widya Berbagi Kasih di Hari Raya Kurban

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang merupakan salah satu motor penggerak utama dalam perekonomian Provinsi Maluku selama triwulan I 2021, sumber pertumbuhan dari Lapangan Usaha ini mampu mempengaruhi sebesar 1,16 persen dari pertumbuhan Maluku yang sebesar 3,69 persen. Pertumbuhan ini dipicu dari peningkatan pada Lapangan Usaha Tanaman Pangan dan Perikanan. Produksi Padi dan Jagung selama triwulan I 2022 menjadi pendorong peningkatan Pertumbuhan Lapangan usaha Tanaman Pangan sebesar 8,87 persen, jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Selain itu pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap yang mengalami peningkatan juga menjadi pendorong meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha perikanan sebesar 3,37 persen pada periode Januari-Maret 2022.

Meskipun demikian Motor penggerak perkonomian Maluku lainnya yaitu Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib belum cukup kuat menggerakan perekonomian Maluku selama periode Januari-Maret 2022. Hal ini terlihat dari pertumbuhan lapangan usaha ini hanya mampu tumbuh sebesar 0,09 persen (year-on-year) sedangkan pertumbuhannya terkontraksi 6,98 persen jika dibandingkan dengan triwulan IV 2021.

Realisasi Belanja Pegawai menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan lapangan usaha Adminstrasi Pemerintahan. Data dari DJPB Kanwil Perbendaharaan Provinsi Maluku mencatat Realisasi Belanja Pegawai APBN selama januari sampai dengan maret 2022 hanya terealiasi sebesar Rp. 617,91 miliar. Selanjutnya angka tersebut hanya meningkat 2,22 persen dibandingkan januari-maret 2021 dan mengalami penurunan 21,66 persen dibanding periode Oktober-Desember 2021.

Dari cerminan tersebut, Pemerintah Daerah dan Kementrian/Lembaga yang mengelola APBD/APBN harus memiliki strategi yang baik, dalam percepatan penyerapan anggaran selama periode berikutnya (April-Desember) di tahun 2022. Sehingga akan berimplikasi pada berbagai lapangan usaha yang berhubungan dengan kegiatan Pemerintah.

Selain itu, perlu menjadi perhatian adalah pada tahun 2022 pemerintah melakukan kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat dan libur hari raya Idul Fitri, mulai dari tanggal 29 April sampai dengan 8 Mei 2022. Hal ini bisa dikatakan menjadi titik balik pemulihan ekonomi, dimana Fenomena sepekan sebelum lebaran yaitu terjadi peningkatan aktivitas ekonomi cukup besar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan situasi 2 tahun terakhir (2020 dan 2021) dimana masih adanya situasi mencekam akibat pandemi covid-19, dan saat itu masih mengahadapi penyebaran virus covid-19 varian delta yang banyak merengut korban jiwa.

BACA JUGA :  Bea Cukai Tual Musnahkan Ribuan Bungkus Rokok  Ilegal

Selain itu Fenomena yang terjadi selama beberapa bulan terkahir sangat mempengaruhi perkonomian. Dirasakan banyak rumah makan dan pusat-pusat perbelanjaan menjadi ramai kembali, keterisiaan hotel dan tempat wisata mengalami peningkatan (Rata-rata TPK Hotel Non Bintang 16,13 persen pada triwulan I 2022 meningkat dari 12,28 di triwulan I 2021) dan adanya peningkatan Penumpang atau barang di bandara, terminal dan pelabuhan.

Akankah Tahun 2022 menjadi momen kebangkitan Ekonomi Maluku setelah Pandemi Covid-19? Hal ini menjadi pertanyaan yang banyak ditanyakan akhir-akhir ini. Sehingga Pemangku Kepentingan di Provinsi Maluku perlu memiliki Strategi Khusus untuk mengelola berbagai Kebijakan.

Salah satu kebijakan penting untuk dikelola adalah percepatan vaksinasi dan penanganan pandemi secara umum sehingga akan menjadi pendorong utama perekonomian. Selain itu kebijakan penerapan new normal dan pelonggaran pembatasan sosial yang telah berlangsung di Provinsi Maluku pada tahun 2022, akan menjadi pembuka ruang bagi pelaksanaan berbagai kegiatan sosial-ekonomi yang rutin dilakukan sebelum pandemi. Sehingga menjadi prospek peningkatan perekonomian Provinsi Maluku di Tahun 2022.

Dari publikasi Laporan Perekonomian Provinsi Maluku, yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku memperkirakan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Maluku tumbuh pada interval 3,65 – 4,45 persen (year-on-year). Hal ini Berbeda jauh dari Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah Provinsi Maluku yang tertuang dalam RPJMD yaitu sebesar 6,84 persen pada tahun 2022.

Banyak pihak telah memprediksi Perekonomian Provinsi Maluku Tahun 2022, akan tetapi potret terhadap perekonomian Maluku baru akan dirilis oleh BPS Provinsi Maluku pada Bulan Februari 2023 sehingga mari kita tunggu hasil Potret Perekonomian Provinsi Maluku dari BPS Provinsi Maluku.

Penulis : Jefri Tipka, S.Si, M.Si, Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Maluku

No More Posts Available.

No more pages to load.