TERASMALUKU.COM,- TNI Manunggal Membangun Desa ke 113 Kodam XVI/Pattimura yang dibuka Rabu, 11 Mei lalu, kini hampir selesai. Kedua target sasaran, yaitu Kodim 1504/ Ambon dan Kodim 1505/ Tidore pun mencapai 95% rampung. Perjuangan para personel satgas TMMD patut diapresiasi. Bagaimana tidak, tanpa kehadiran mereka diwilayah yang masih memerlukan sentuhan pembangunan mungkin akan kesulitan untuk mewujudkan harapan mereka, contoh yang paling kecil adalah jalan yang sehari- hari mereka gunakan dalam beraktivitas, masih belum dibangun dengan layak.
Dulu TMMD dikenal dengan sebutan ABRI Masuk Desa yang mana program ini sudah ada sejak era Presiden Soeharto. Hingga seiring berkembangnya pemerintahan dan kebijakan, kini disebut TNI Manunggal Membangun Desa. Sederhananya TMMD ini hadir untuk membantu tugas maupun program pemerintah, khususnya dalam rangka percepatan pembangunan bagi wilayah pedesaan, tertinggal, terisolasi, perbatasan, derah kumuh di Kawasan perkotaan, maupun wilayah yang terkena dampak dari bencana.
Semakin bertambahnya tahun, dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju, modernisasi terjadi dimana- mana tidak menjamin pembangunan akan menyentuh seluruh daerah dengan porsi yang sama. Paradigma pembangunan pun masih berfokus pada wilayah- wilayah tertentu seperti Ibukota dan sekitarnya. Oleh karena itu TMMD hadir sebagai solusi bagi masyarakat di wilayah yang belum 100% efektif terjangkau pembanguna pemerintah.
Pada wilayah Kodim 1504/ Ambon, terdapat dua Desa yang menjadi target pembangunan, adalah Desa Telaga Pange dan Desa Waringin yang berada di Rumah Tiga, Wayame, Ambon. Di TMMD ke-113 kali ini, menargetkan beberapa pembangunan yang berada di kedua desa tersebut, seperti pembangunan jalan lingkar desa, drainase air hingga talud. Ratusan anggota TNI pun terlibat untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Tidak sendiri, prajurit TNI pun turut bergotong royong bersama personel Brimob dan masyarakat setempat.
Sebelum adanya jalan lingkar desa maupun jalan- jalan pelengkap yang dibangun oleh Satgas TMMD, masyarakat mengalami beberapa kendala dalam keseharian mereka. Mereka yang memiliki kebun kesulitan dalam mengangkut hasil kebun mereka. Mobil pick up yang sehari- hari digunakan untuk membawa hasil kebun tidak mampu masuk hingga ke jalan desa mereka, mobil pengangkut hanya bisa sampai didepan gapura desa, jadi masyarakat harus bolak- balik mengangkut sayur mayur menggunakan sepeda motor maupun dipanggul. Selain itu, ketika musim hujan tiba, tak sedikit terjadi longsor di desa tersebut, sehingga masyararakat selalu khawatir, mengingat belum banyaknya talud penahan longsor yang dibangun.

“Masyarakat desa Telaga Pange dan Waringin Cap ini kesehariannya berkebun. Mereka mempunyai kebun sayuran. Namun kesulitannya, ketika akan membawa hasil kebun ini, masyarakat harus berjalan kaki, memanggul hasil kebun, kalaupun naik motor harus bolak- balik karena mobil angkutan tidak bisa masuk sampai ke jalan desa” kata Serda La Huwe, Babinsa Koramil 1504-01 Baguala.

Tidak hanya itu, Desa Telaga Pange dan Desa Waringin pun mempunyai potensi wisata unggulan, yaitu Air Terjun Maspait dan Spot- spot foto dari atas bukit. Masyarakat berharap dengan adanya banyak pembangunan dan perbaikan fasilitas, desa mereka akan jauh lebih rapi, bersih dan tertata. Disamping masyarakat mempunyai jalan yang sudah baik, masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman, namun juga diharapkan lebih banyak wisatawan yang datang berkunjung ke desa.
Di penghujung TMMD ke- 113 Kodim 1504/Ambon, sasaran- sasaran yang dibangun sudah 100% , seperti : Pembuatan jalan lingkungan Desa Waringin Cap RT/21 RW/- panjang 384,57 m ; RT/- RW/10 panjang 471, 44 m; RT/20 RW/10 panjang 254,07 m; sedangkan di Desa Telaga Pange, Pembangunan jalan lingkungan desa RT 001 panjang 237,34 m; RT/02 RW/08 panjang 298,79 m; RT 002,004 RW 08 Panjang 229,83 m; pembangunan drainase RT/001 RW/08 Panjang 93,37 m. dan sudah mencapai 100%.
Tidak hanya berupa sasaran fisik yang membangun sarana prasarana, namun juga sasaran non- fisik seperti Sosialisasi Kamtibmas, Sosialisasi Vaksin Covid 19, Sosialisasi Pertanian , Sosialisasi KB, Sosialisasi Binmatkum, Sosialisasi Masyarakat, Sosialisaai Wawasan kebangsaan, Sosialisasi Kehutanan, Sosialisasi Bela Negara yang telah semuanya diselesaikan.

Sementara itu di Kodim 1505/ Tidore, terdapat sebelas desa yang menjadi sasaran Satgas TMMD, yaitu Desa Tauno, Desa Akedotilou, Desa Fanaha, Desa Lola, Desa Yehu, Desa Akesai, Desa Siokona, Desa Aketobatu, Desa Akeguraci, Desa Togeme, dan Desa Beringin Jaya. Tak berbeda dengan sasaran sebelumnya, pembanguna jalan menjadi fokus utama pekerjaan Satgas TMMD. Tak hanya jalan, namun disertai pembanguna drainase dan fasilitas lainnya, seperti sarana olahraga.

Desa Tauno Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan dengan Pembangunan Tribun Lap. Volly P : 24 m, Lebar Lapangan : 21 m, Lebar kiri kanan bawah : 6 m, Tinggi kiri kanan belakang :2 m : 90 %; Desa Akedotilou Pembangunan jalan Setapak : P : 55 m, L: 2 m, Tebal : 15 cm; Desa Fanaha Pembangunan Saluran Air Got : P . 100 m, T. 113 Cm, Lebar Atas : 150 Cm, Lebar bawah 115 m; Desa Lola Pembangunan Jalan Desa : P. 60 m, L. 4 m; Desa Yehu Rehabilitasi Saluran Air Got P: 43 m, L: 90 Cm, T. 1 m : 95 %; Desa Akesai Pembangunan Lapangan Volly P: 40 m, L. 30 cm : 96 %; Desa Siokona Pembangunan Saluran Air Got : P. 71 m, L. 60 Cm, Lebar Bawah. 40 Cm, T. 60 Cm : 94 %; Desa Aketobatu Pembangunan 2 Unit Gorong-gorong, Desa Akeguraci Peningkatan Jalan Sirtu ke Paving Block : P. 160 m, L. 4 m : 95 %, Desa Togeme Pembangunan Saluran Air Got : P. 100 m, L ebar Atas. 80 Cm, Lebar Bawah. 40 Cm, T. 60 Cm : 89 %; Desa Beringin Jaya Peningkatan Jalan Setapak : P. 50 m, L. 2 m : 95 %

Selama ini, masyarakat masih berjuang ekstra ketika musim hujan tiba, seringkali desa- desa mereka terendam banjir akibat drainase atau saluran air tidak memadai. Tak hanya itu, masyarakat pun juga kewalahan ketika melewati jalan yang masih alami berupa tanah, kerapkali beberapa kendaraan pun selip hingga terjatuh. Kini dengan wajah baru melalui TMMD masyarakat dapat menikmati manfaat dari pembangunan itu.
Salah satu masyarakat Desa Akeguraci, La Ode mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasinya kepada para personel Satgas TMMD. “Terima kasih bapak- bapak tentara sudah bikin jalan desa kami jadi bagus, sekarang kami tak lagi susah payah melewati jalan- jalan yang becek dan licin” ujarnya.

Tak sekadar Satgas, namun TMMD ini sebagai bukti dari TNI bahwa TNI berkomitmen mengabdi dengan sepenuh hati untuk rakyat dan menjadi solusi dari setiap kesulitan rakyat. Bukan hanya membangun secara fisik, namun juga memperhatikan aspek Non- fisik, seperti memberikan berbagai penyuluhan yang bekerjasama dengan dinas maupun instansi terkait. Seperti penyuluhan kesehatan, sosialisasi pertanian, sosialisasi perikanan, sosialisasi bencana alam, sosialisasi kerukunan umat beragama dan masih banyak sosialisasi lainnya untuk meningkatkan pengetahuan, memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Sejalan dengan program yang diusung oleh Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon, “MUTIARA PATTIMURA” prajurit Kodam XVI/Pattimura hadir sebagai solusi di setiap kesulitan masyarakat, sebagai prajurit pelindung dan perekat bangsa. TMMD bukan hanya sekadar melaksanakan misi dari satuan atas, namun adalah bagaimana cara TNI merangkul masyarakat, melakukan komunikasi serta pendekatan teritorial.
Kemanunggalan yang tercipta antara TNI dengan rakyat lah yang menguatkan pertahanan negara. Pendekatan kultural , pembangunan sumber daya manusia dan semangat masyarakat yang menjadi awal terciptanya stabilitas keamanan, dan kondusifitas dalam mencegah hal- hal yang tidak diinginkan, seperti terjadinya konflik antar negeri atau desa yang ditunggangi isu SARA. TMMD tak hanya melakukan tugasnya sebagai sarana membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan fisik semata, namun kami TNI juga turut membangun karakter dari dalam diri masyarakat. (Pendam16)