TMMD Ke-113, Wujudkan Harapan Warga Punya TPS dan Jalan Baru

oleh

TERASMALUKU.COM,AMBON, – Aroma busuk, pemadangan tak sedap dan berantakan tak lagi dirasa warga Waringin Cap. Dulunya ada tempat pembuangan sampah bersebelahan dengan rumah warga. Sekarang, mereka sudah bisa menarik nafas lega.

Sampah rumah tangga sudah tak rerlihat lagi berserakan di samping rumah atau di gang. Bagi warga Waringin Cap, punya TPS yang memadai dan layak merupakan impian sejak lama. Maklum saja, dusun yang masuk Desa Wayame Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon ini punya lokasi yang istimewa.

Anggota TNI Kodim 1504 Ambon bersama anggota polsek Teluk Ambon dan warga Waringin Cap tengah membangun jalan ke TPS baru

Berada di ujung akhir area pegunungan dan berbatasan dengan Desa Wakal Kabupaten Maluku Tengah. Jalannya menanjak dan berkelok. Truk pengangkut sampah bahkan hampir tidak pernah melintas di situ.

“Di sini belum pernah ada truk sampah. Katong biasa buang di sini (sekitar rumah) atau di dekat kuburan,” terang Wa Muli, seorang ibu warga Waringin Cap, Kamis (2/6/2022). Dia dan para ibu lainnya hanya bergantung dari lahan kosong yang ada sebagai tempat pembuangan.

Namun belakangan kondisi sampah yang menumpuk malah menimbulkan masalah baru. aroma tak sedap dan pemandangan yang tidak enak. Apalagi lokasi yang jadi tempat sampah darurat itu berada amat dekat dengan rumah warga.

Alhasil mereka mulai mencari target lokasi baru. Sejauh ini, tidak ada bak sampah atau tempat sampah semntara yang dibangun secara memadai untuk menampung sampah warga.

Jalan beru menuju TPS baru yang tak lagi ditutupi semak belukar mudahkan warga Waringin Cap Membuang sampah

Target lokasi baru yakni pada jurang dekat lahan kosong di balik semak belukar jauh dari permukiman. “Sakarang katong buang di situ, dekat jurang. Seng ada bak sampah di sini juga,” imbuhnya.

Hanya saja untuk bisa ke sana, warga perlu sedikit usaha menerobos rumput-rumput liar dengan jalan berbatu karang.

Tipe tanah di dusun ini memang tidak mulus. La Husain, ketua RT 20 RW 10 Waringin Cap mengakuinya. Dia dan warga perlahan mengalihakan lokasi pembungan ke situ.

Meski dengan kondisi yang kurang nyaman. Di lain sisni, Husain menduga lambat laun lokasi yang tidak mulus itu menyebabkan warga malas dan enggan membuang sampah.

“Itu jurang dan warga sudah mulai buang di situ. Ya jalan di situ memang seng bagus berkarang dan banyak semak,” jelasnya.

Siang itu Husain menunjukkan lokasi TPS baru dengan kondisi yang tak lagi sama. Sudah ada jalan setepak. Nihil semak belukar yang menghalau langkah kaki.

Beberapa anggota dari Kodim 1504/Ambon, anggota Polsek Teluk Ambon bersama warga tengah mencampur semen, pasir dan batu.

BACA JUGA :  Nelayan di Maluku Diingatkan Pelajari Situasi Alam Sebelum Melaut

Mereka bergerak bahu-membahu mempercepat pembangunan jalan setapak sepanjang 504,30 meter dan lebar 2 meter itu.

Tempat pembuangan sampah lama milik warga Waringin Cap dekat rumah warga dan areal pekuburan

Ada senyum di bibir La Husain saat melintas dan menyapa para anggota kodim dan warga yang bekerja di situ.

“Jalan su bagus, berkat anggota Kodim dan program TMMD dong bantu katong jalan dan TPS baru,”ucapnya bahagia saat memperlihatkan jalan yang hampir rampung dibangun itu. Pembangunan jalan menuju TPS ini merupakan bagian dari program TMMD ke-113 Kodim 1504/Ambon.

Para anggota TNI Kodim bekerja keras membangun infrastuktur dan fasilitas umum bagi warga.

Bagi mereka kehadiran anggota TNI di masyarakat tentulah harus berdampak baik. Pembangunan fisik pada TMMD ke-13 ini salah satunya.

Kerja keras bersama warga juga sebagai bentuk dukungan bagi pemerintah kota. iItu sejalan dengan kondisi yang ada.

Yakni keterbatasan fasilitas TPS dan kondisi jalan yang mungkin menyulitkan truk sampah menjangkau salah satu dusun terjauh di Kota Ambon itu.

“Pemilihan lokasi TMMD ke 113 Kodim 1504/Ambon, tentunya ada proses pentahapan, adanya keinginan warga serta adanya kesiapan untuk mendukung program pemerintah dan di teruskan kepada Kepala Desa setempat juga Raja setempat,” jelas Kapten Arm. Suriyanto S.H, sebagai Pjs. Pasiter Kodim 1504/Ambon.

Hadirnya TNI di tengah-tengah masyarakat, kata Suriyanto sedapatnya menjadi solusi dan mampu mengatasi kesulitan rakyat baik secara fisik berupa perbaikan dan pembangunan.

Hal ini serupa air hujan yang jatuh di musim kering. Pembangunan jalan dan TPS baru adalah harapan yang jadi kenyataan. Program TMMD mewujudkan harapan warga yang selama ini hidup dengan keuslitand an keterbatasan.

Jalan berbatu dan sulit kini dapat dengan mudah dilalui warga. Bahkan dengan bertelanjang kaki. Sampah yang dulunya beraroma busuk serta tumpukan yang mengganggu pemandangan tak ada lagi.

Warga Waringan Cap sudah bisa menikmati fasiltas baru tanpa perlu mengeluh truk pengangkut sampah tak kunjung datang.

Selain itu, program TMMD ke-113 Kodim/1504 Ambon juga membangun fasilitas fisik lain di Waringin Cap dan Dusun Telaga Pange.

Yakni jalan dalam perkampungan, saluran drainase hingga talud. Itu semua dikerjakan mengingat ada beberapa lokasi permukiman yang rawan longsor dan banjir saat musim hujan.

“Adapun kendala yang sifatnya urgensi untuk mayarakat di kedua dusun tersebut antara lain sering tergenangnya air (Banjir) di lokasi perkampungan, potensi rawan longsor, juga kurang layaknya bangunan jalan yang dilewati yang berpotensi menghambat aktivitas warga setempat,” jelas Suriyanto.

Rerata kondisi jalan perkampungan tidak semua mulus. Ada sebagian yang rusak begitupun dengan got atau saluran drainase.

BACA JUGA :  Demo di Kejati, Mahasiswa MBD Desak Usut Kasus korupsi PT. kalwedo

Kondisinya tidak dalam dan lebar sehingga daya tampung air saat hujan tidak memadai. Alhasil air meluber ke jalan dan memperparah kerusakan.

Salah satu wilayah di Dusun Talage Pange Desa Rumah Tiga yang kena pembanguna drainase dan jalan setapak kini semakin baik. para anggota memperdalam saluran juga jalan agar nyaman dan aman dilalui warga meski saat musim hujan.

Kondisi tanah yang berbatu memang cukup menyulitkan warga. Karena itu kehadiran program TMMD-113 dirasa amat membawa perubahan.

“Katong got su tambah dalam dan jalan sneg rusak lai. Kalau seng saat hujan, aer tumpah dan bikin rusak,” terang salah seorang warga di Dusun Talaga Pange. Proses pengerjaan dilakukan dengan mempertimbangkan semua aspek aksesibilitas.

Warga dan anggota Kodim 1504 Ambon tengah mengerjakan got atau saluran drainase Dusun Talaga Pange

Begitupun dengan pembanguna talud di kedua dusun. Pembanguna talud juga melibatkan peran warga setempat untuk memperkokoh kontur tanah yang rawan longsor.

Suriyanto menambahkan TMMD juga punya sasaran non-fisik seperti penyuluhan oleh beberapa instansi terkait di kedua dusun.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk pola pikir warga untuk bersama-sama mempercepat pembangunan di daerah sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkemajuan serta menciptakan Kemanunggalan TNI dan Rakyat.

Pada pelaksanaan TMMD ke-113 di Kota Ambon pembangunan fisik di Dusun Waringin Cap sudah meliputi, pembuatan jalan lingkungan desa pada RT 21 sepanjang 384,57 meter.

Ada juga jalan lingkungan RW 10 dengan panjang 471,44 meter dan jalan lingkungan dan pelengkap RT 20 RW 10 sepanjang 254,079 meter. Total pembangunan jalan Dusun Waringan Cap yang 1.109.793 meter.

Sementara di Dusun Telaga Pange terdapat 4 sasaran pengerjaan. Terdiri dari jalan lingkungan Dusun Talaga Pangeran Negeri RumahnTiga RW 08 sepanjang 280,14 meter. Jalan lingkungan RW 08 sepanjang 298,79 meter.

Sasaran ketiga, pembangunan jalan lingkungan pada RT 004 RW 08 sepanjang panjang 198 meter dan sasaran keempat pembangunan drainase di RT 001 RW. 08, panjang 93,37 meter. Total panjang pembangunan fisik di Dusun Telaga Pange yaitu 870,3.

Dengan pengerjaan yang progresif itu diharapkan ada perubahan kualitas hidup masyarakat di kedua Dusun. Semua program ini lebih dulu telah dikoordinasikan dengan semua pihak terkait. Tujuannya agar pengerjaan tepat sasaran.

Suriyanto optimistis titik-titik wilayah yang rawan longsor, jalan rusak, saluran drainase yang tidak maksimal hingga akses pembuangan sampah warga dapat pulih. Bahkan warga tidak perlu lagi takut saat masuk musim penghujan dan bau sampah menyengat.  (PRISKA BIRAHY) 

No More Posts Available.

No more pages to load.