Mahasiswa UMM Gelar PMM di Ambon, Terapkan Metode Montessori Untuk Latih Konsentrasi dan Kecepatan Anak Usia Dini

oleh
oleh
Dua orang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di RA Almeera Islamic, Lorong Alaka Kota Ambon. FOTO : Syafira Aulia Pelu

 TERASMALUKU.COM,-AMBONMahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Kota Ambon.

PMM dilakukan dua orang mahasiswa Kelompok 71 Gelombang VIII, Syafira Aulia Pelu dan Meditha Faradila Madilesa di RA Almeera Islamic, Lorong Alaka Kota Ambon.

Penerimaan mahasiswa dan pembukaan PMM dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah RA Almeera Islamic, Ny. Muna Wao beserta seluruh guru dan siswa di RA Almeera Islamic.

Kegiatan PMM dilaksanakan selama 10 hari yang berlangsung dari 1 September 2022 hingga 10 September 2022. Selama berlangsungnya kegiatan ini, mahasiswa didampingi oleh Wali Kelas B2 Ny. Farniawati Datumboyo.

Syafira Aulia Pelu mengatakan, PMM di sekolah tersebut menerapkan metode montessori, sebagai strategi yang dipilih untuk mengembangkan kemampuan anak usia dini.

“Yang mana metode ini menekankan pada kegiatan yang merangsang anak agar lebih mandiri sejak dini, penuh percaya diri dan disiplin. Metode ini diberikan dengan cara belajar yang efektif dan optimal melalui permainan serta anak diajarkan untuk dapat berkonsentrasi dan berkreasi,” kata Aulia dalam siaran pers kepada Terasmaluku.com, Jumat (23/9/2022).

Aulia menjelaskan, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan agar dapat membantu anak menjadi lebih mandiri dalam mengerjakan tugas hariannya sendiri, lebih kreatif, mudah berkonsentrasi dan melatih kecepatan anak usia dini pada RA Almeera Islamic dengan diberikan permainan puzzle, memasukkan atau mengumpulkan bola yang warnanya sama ke dalam tempat yang telah disediakan dan diberi label warna dan merapikan puzzle serta permainan yang digunakan.

“Yang mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam menyusun puzzle dan memasukkan bola, kemudian bersama-sama untuk membersihkan mainannya,” jelas Aulia.

Aulia mengungkapkan, sehabis setiap anak mendapatkan giliran untuk menyusun puzzle dan memasukkan bola yang sama warnanya ke dalam tempat yang disediakan, anak-anak Kelas B2 bersama-sama membersihkan dan merapikan mainan yang digunakan. Kemudian pergi ke tempat mainan dan meletakkan mainannya ke tempat semula.

BACA JUGA :  Begini Penjelasan Polisi Atas Insiden Lakalantas di Batu Merah

Setelah pelaksanaan kegiatan PMM UMM selama 10 hari, kedua anggota PMM kemudian mengevaluasi terkait kegiatan yang telah dilakukan.

“Dari hasil evaluasi bersama yang dilakukan dengan Wali Kelas B2 maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Montessori di RA Almeera Islamic telah berhasil,” kata Aulia.

Hal ini kata Aulia, dapat dilihat dari bagaimana anak-anak Kelas B2 menjadi lebih mandiri dari berbagai hal.

“Misalnya, setelah bermain mereka harus merapikan mainannya dan membawa mainannya tersebut ke tempatnya, setelah makan merapikan kursi dan meletakkan alat makan di tas mereka sendiri dan lain sebagainya,” jelas Aulia Pelu.

Editor : Hamdi