17 Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional dari Provinsi Maluku Visitasi ke Sukabumi

oleh
oleh
17 Peserta Pelatihan Kepimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke 25 Tahun 2022 Provinsi Maluku, melakukan Visitasi ke Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, 28 – 30 September 2022. FOTO : MCAMBON

TERASMALUKU.COM,-17 Peserta Pelatihan Kepimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke 25 Tahun 2022 Provinsi Maluku, melakukan Visitasi ke Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, 28 – 30 September 2022.

Tujuan Kegiatan Visitasi adalah Perumusan Lesson Learnt Strategic Leadership, melalui proses amatan langsung dilapangan dalam mengidentifikasi kebutuhan, perbaikan/penyelesaian, tantangan/identifikasi keunggulan kompetitif, dan akhirnya memberikan rekomendasi dalam peningkatan daya saing lokus.

Dipilihnya Desa Wangunsari yang merupakan wilayah administratif Kecamatan Cisolok, karena desa tersebut merupakan desa pesisir yang menjadi pintu masuk Kabupaten Sukabumi.

Desa Wangunsari juga memiliki potensi sumber daya alam Geyser yang unik karena hanya ada dua dunia, yakni di Wangunsari dan di Negara Brazil. Adanya Geyser ini menjadikan Desa Wangunsari dan Kecamatan Cisolok masuk dalam kawasan Geopark Ciletuh yang diakui oleh UNESCO.

Rangkaian acara visitasi dimulai dengan penerimaan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman didampingi sejumlah pimpinan OPD terkait di Aula Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Rabu (28/9/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Suryaman katakan pihaknya sangat mengapresiasi wilayah Desa Wangunsari menjadi lokus visitasi.

“Kami bangga dan apresiasi kegiatan visitasi ini, semoga membawa semangat baru untuk bekerja dan berinovasi bagi pemerintah setempat, “ ujarnya.

Ia berharap dari kegiatan visitasi ini peserta PKN dapat memberi solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Wangunsari, sehingga menjadi masukan yang berharga bagi Pemerintah Kabupaten.

Dihari yang sama, saat penyambutan peserta di Balai Desa Wangunsari, Kepala Desa atau yang biasa disebut Jaro, Joni Purnama, didampingi Camat, Asep Rusli memaparkan kondisi terkini desa Wangunsari termasuk potensi yang mestinya digali dan dikembangkan di desa yang baru berusia 10 tahun hasil pemekaran Dari Desa induk Cisolok.

BACA JUGA :  Menkes : Sudah Ada 245 Kasus Gangguan Ginjal Akut di 26 Provinsi

“Desa Wangunsari dengan luas 320 hektar memiliki Geyser Cisolok yang menjadi ikon yang mendunia, selanjutnya para peserta kami persilahkan untuk mencari data dan informasi sebagai kajian kegiatan PKN dan kami dengan senang hati siap membantu dan memberikan akurasi data yang diperlukan,” bebernya.

Usai acara Penyambutan, para peserta PKN pun mengambil data primer melalui wawancara dengan masyarakat dan melakukan pengamatan, pendalaman juga dilakukan melalui melalui dokumen – dokumen yang ada di Balai Desa.

Data – data tersebut kemudian dibahas oleh peserta untuk penyusunan laporan Visitasi dan policy Brief, baik ke Pemerintah Desa maupun Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

Sementara itu dari presentasi hasil visitasi desa Wangunsari, Kamis (29/9/2022) di Hotel Augusta, dihadapan Camat dan Jaro, diketahui bahwa Ekonomi masyarakat Desa Wangunsari dapat dikembangkan melalui 4 sektor unggulan yakni pertanian, industri, perikanan dan potensi pariwisata.

“Adapun potensi wisata tersebut yaitu objek wisata Geyser Cisolok yang berada pada Tanah Kas Desa yang belum dikelola secara maksimal demi peningkatan ekonomi desa dalam rangka menuju desa yang mandiri,” ucap perwakilan peserta PKN, Edy Taso dalam paparannya.

Sedangkan, strategi inovasi sebagai solusi/ rekomendasi dalam pengembangan pembangunan Desa Wangunsari diantaranya dari Aspek regulasi; Perlu adanya peraturan Daerah yang mengatur manajemen pengelolaan Kawasan wisata geyser. Berikutnay,dari Aspek Penguatan infrastruktur; Pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan kawasan wisata Geopark khususnya destinasi Geyser.

Untuk aspek Penguatan SDM; Sistem manajemen pengelolaan harus berbasis sumber daya manusia berkualitas dan melek teknologi informasi.

Selanjutnya penguatan sistem ekologi;Kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu yang telah diakui UNESCO memiliki keunggulan yang berbeda dengan Kawasan lain karena itu harus dijaga kelestariannnya secara bersama dengan memperhatikan kearifan local yang berkelanjutan.

BACA JUGA :  Ambon Lanjut PSBB Transisi IV, Walikota : Tidak Pakai Masker Kita Tindak

“Pada sisi lain, dalam pengembangan kawasan wisata Geopark khususnya Geyser dibutuhkan suatu manajemen sistem promosi dalam paket yang mengitegrasikan beberapa destinasi wisata dalam Kawasan geopark dalam bentuk integrasi antara atraksi, asesibilitas dan amenitas,” tandas Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon tersebut.

Kegiatan Visitasi PKN Tingkat II Angkatan 25 Tahun 2022 Provinsi Maluku, kemudian ditutup dengan penyerahan Laporan Hasil Visitasi kepada Sekda Sukabumi yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Ardiana Trisnawiana.

Peserta Visitasi PKN di Desa Wangunsari, diantaranya PJ. Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena, PJ. Bupati Buru, Djalaludin Salampessy, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Joy Adriaansz, dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Roby Sapulette.

Selain itu Peserta Visitasi juga didampingi Widyaiswara BPSDM Maluku, Kasrul Selang, Pendamping dari LAN-RI, Felicia, dan Perwakilan Mentor, Piet Saimima. (MCAMBON)

No More Posts Available.

No more pages to load.