TERASMALUKU.COM,-Pembuatan peta jalan atau road map pariwisata jadi langkah awal yang perlu dilakukan dalam upaya kembangkan Banda Neira, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah jadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Maluku.
Hal ini dikemukakan Kepala Kantor Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku, Bakti Artanta saat talkshow dengan tema pariwisata Banda berkelanjutan yang bekerja sama dengan LKBN Antara di Banda Neira, Sabtu (15/10/2022).
Talkshow ini rangkaian kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang dilaksanakan BI Perwakilan Maluku di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Provinsi Maluku, berkolaborasi dengan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Maluku serta Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon.

“Perlu ada peta jalan (road map) yang jadi acuan, misalkan dalam tiga tahun pariwisata Banda akan seperti apa, dan pada tahun pertama apa yang akan dilakukan,”ujarnya sebagaimana dilansir Antaranews.com
BI sendiri ungkap Bakti saat talkshow mendukung upaya pengembangan Banda Neira jadi destinasi wisata unggulan di Maluku dan siap mendukung kegiatan yang dilakukan berbagai komunitas untuk pengembangan pariwisata Pulau Banda terutama setelah pandemi COVID-19 berakhir.
“Terpenting adalah sinergi dan kolaborasi berbagai pihak untuk bersama-sama membangun pariwisata Pulau Banda, termasuk menjaga dan melestarikan berbagai peninggalan sejarah yang ada di kepulauan penghasil rempah-rempah pala, kayu manis dan kenari ini,”ungkapnya.
Dia mengajak berbagai komunitas dan pegiat pariwisata untuk bergerak bersama mewujudkan tujuan dan misi utama yakni menjadikan pariwisata Pulau Banda semakin maju serta menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia.
“Kami BI Maluku mendukung karena pariwisata Banda dapat menjadi sumber devisa bagi pemerintah maupun masyarakat Pulau Banda sendiri,”tuturnya.
Bakti mengatakan, kehadirannya bersama jajaran BI di Pulau Banda untuk lebih banyak mendengar dan menerima banyak masukan dan upaya pengembangan Pulau Banda yang akan dilakukan pemerintah dan masyarakat serta pelaku usaha pariwisata, untuk kemudian disuarakan ke pemerintah Pusat.
Camat Kepulauan Banda Kadir Sarilan mengapresiasi kegiatan BI Perwakilan Maluku berkolaborasi dengan LKBN Antara Biro Maluku Malut di Kepulauan yang kaya objek wisata sejarah peninggalan Abad ke-16 itu.
“Atas nama pemerintah Kecamatan Banda saya menyampaikan terima kasih kepada BI Maluku dan juga Kantor Berita Antara, semoga kehadiran dua lembaga pemerintah ini berdampak terhadap pengembangan pariwisata Banda di masa mendatang.
Dia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas bantuan BI serta LKBN Antara kepada komunitas wisata di Pulau Banda, apalagi kegiatan rupiah berdaulat di wilayah itu merupakan kedua kalinya dalam tahun 2022.
“Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut demi pengembangan Pulau Banda sebagai wisata unggulan di Maluku dan Indonesia, termasuk pemberitaan positif yang disuarakan LKBN Antara tentang potensi wisata Pulau Banda,” katanya.

Kepala LKBN Antara Biro Maluku Febrianto Budi Anggoro mengakui, kehadirannya di banda bersama sebagian besar personel kantor berita Indonesia itu, sekaligus menjawab kerinduannya sejak pertama kali bertugas di Ambon hampir dua tahun lalu.
Diakuinya, masalah klasik terkait pengembangan Pulau Banda sebagai destinasi wisata unggulan yakni adalah konektivitas dari Ambon dan berbagai tempat untuk menjangkau gugusan Kepulauan Banda.
“Jujur saja masalah utama hanya soal transportasi. Akses penerbangan maupun transportasi kapal laut ke Banda secara terjadwal, akan memudahkan wisatawan asing dari berbagai belahan dunia berkunjung ke Pulau Banda,”sebutnya.
Ia mengaku sempat berdialog dengan wisatawan asal Prancis yang sedang berkunjung dengan keluarganya di Banda, dan mereka menanyakan soal jadwal kapal laut yang tidak pasti.
“Keluhan seperti ini berarti permintaan ke Pulau Banda cukup besar, tinggal bagaimana terutama generasi muda serta pemerintah dan pelaku usaha melihatnya sebagai sebuah peluang dan tantangan ke depan untuk menjawab persoalan ini,”jelasnya.
BACA JUGA: Polisi Sita Miras Sopi Dijual Kios-kios di Ambon, Sopi Selundupan dari Pulau Seram Juga
Terkait talkshow yang digelar, Febrianto mengajak semua pihak untuk berbicara tentang kendala pengembangan pariwisata Banda walaupun itu pahit.
“Bicaralah walaupun pahit, tapi jangan berkelahi, berembuk apa yang bisa dilakukan ke depan untuk kemajuan Banda,” ujarnya.
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS