Ini Tiga Tantangan Pelayanan Kesehatan TB pada Era JKN di Maluku

oleh
oleh

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon, HS Rumondang Pakpahan menyampaikan masih ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam pelayanan kesehatan Tuberkulosis (TB) di Provinsi Maluku.

Menurut catatan Mondang, masih ada tiga hal yang menjadi tantangan, yaitu belum tercukupi dan meratanya fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memiliki kompetensi memberikan pelayanan TB, termasuk dalam mendeteksi dini TB.

Selain itu, belum optimal juga penerapan standard pelayanan, kompetensi, dan sarana prasarana pelayanan TB serta belum berjalannya rujukan horizontal program TB. Mondang menilai, perlu segera dilakukan tindak lanjut untuk mendapatkan solusi.

“Semoga ke depannya hal ini dapat segera teratasi. Untuk itu, perlu sinergi antar pemangku kepentingan dalam penjaminan pelayanan TB, termasuk kepastian batasan cakupan manfaat antara program pemerintah dengan Program JKN,” ujar Mondang, Senin (10/10/2022).

Mondang menambahkan bahwa sesuai dengan regulasi Program JKN, TB termasuk TB Resistensi Obat (RO) sesuai dengan benefit Program JKN. Untuk itu fasilitas kesehatan yang menemukan kasus TB RO kemudian merujuk ke rumah sakit pusat TB RO untuk kemudian merujuk balik untuk tata laksana pengobatan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau rumah sakit satelit TB RO.

Bagi Mondang, peran FKTP dan rumah sakit pusat adalah menegakkan diagnosis atau merawat sampai kondisi pasien stabil. Berdasarkan data BPJS Kesehatan, sejak 2019 hingga kini, tren kunjungan poli diagnosis TB di Provinsi Maluku terus menurun dan sebaran kasus TB terbanyak ada di Rumah Sakit Haulussy.

Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Rie Sanaky berharap seluruh pemangku kepentingan dapat melalukan optimalisasi peran pelayanan primer dalam promotif preventif serta edukasi kepada masyarakat untuk pengendalian TB

“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat melakukan optimalisasi peran pelayanan primer dalam promotif preventif, terutama TB RO yang memerlukan perawatan khusus yang berkualitas. Sehingga perlu sinergi untuk memastikan pelayanannya dilakukan sesuai standard,” tutur Rie.(ADV)

BACA JUGA :  Harga BBM Resmi Naik, Pertalite Jadi Rp 10 Ribu, Pertamax Jadi Rp 14.500 Perliter

No More Posts Available.

No more pages to load.