TERASMALUKU.COM,-AMBON-Seorang bocah usia 3 tahun 11 bulan di kawasan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon diserang anjing diduga rabies.
Bocah bernama Wiliam itu alami luka parah di bagian wajah dan harus dirawat di Rumah Sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy yang dikonfirmasi terasmaluku.com Jumat (21/10/2022) membenarkan peristiwa bocah digigit anjing diduga rabies itu. Peristiwa tersebut terjadi Kamis (20/10/2022) kemarin.
Bocah korban gigitan anjing diduga rabies beber Pelupessy sudah diberi vaksin dan sudah dirawat di RSUD dr. Haulussy Ambon sejak Kamis malam.
“(Korban) nama Wiliam, umur 3 tahun 11 bulan, tadi malam (Kamis malam) sudah dibawa ke RSU, sudah vaksin semua,”ungkapnya.
Namun, apakah anjing yang serang korban itu terjangkit rabies ataukah tidak, Pelupessy mengaku belum bisa memastikannya. Namun langkah antisipasi terhadap korban lebih diutamakan Dinkes dengan memberi korban vaksin sebagai langkah pencegahan.
“Ketika dia digigit anjing kita tindaklanjuti untuk anaknya, anaknya tadi (Kamis) malam sudah divaksin dan dibawa ke rumah sakit. Seng tau (Belum tahu) anjing (yang serang korban) rabies atau bukan tapi tetap kita (Dinkes) antisipasi (vaksin korban) seperti itu, anaknya sudah dirawat,”kata Pelupessy.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kota Ambon, Denny Nendisa membenarkan juga kejadian tersebut.
Namun diakui Nendisa, belum dapat dipastikan apakah anjing yang menyerang korban itu adalah anjing rabies atau bukan karena harus diperiksa lebih dulu untuk memastikannya.
Dibeberkannya, peristiwa korban diserang anjing itu berawal dari dua ekor anjing yang berkelahi dan berujung korbanyang saat itu ada di lokasi tersebut digigit.
“Laporan dari tim identifikasi ke lapangan itu, ada dua ekor anjing bakalai (berkelahi), lalu ada anak kecil 3 tahun itu disitu, lalu dia kena gigit,”bebernya.
Anjing yang gigit korban itu langsung dibunuh, dipukul dari kepalanya. Sedangkan seekor lainnya sudah diikat. “Anjing yang gigit itu sudah dibunuh oleh pemiliknya, dipukul dari kepala, satunya lagi diikat,”terangnya.
Karena anjing yang sudah sudah dibunuh itu otaknya hancur, kata Nendisa, maka tak bisa diperiksa untuk memastikan apakah itu anjing rabies atau bukan. Sebab untuk mengetahui hal itu, otak anjing yang harus diperiksa di laboratorium.
Sehingga tersisa satu ekor anjing yang sudah diikat dan Sabtu (22/10/2022) besok akan divaksin untuk mengetahui apakah anjing itu terserang rabies atau tidak.
“Besok anjing yang sudah dirantai pemiliknya itu divaksin. Nanti besok petugas turun untuk vaksin untuk tahu bahwa anjing ini kalau misalnya anjing itu rabies kalau divaksin dia mati. Kalau (anjing) rabies (setelah) diberi vaksin, kita lihat perkembangan, (kalau benar rabies) tiga hari (setelah divaksin) pasti mati,”tandasnya.
Penulis : Ruzady Adjіѕ
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS