Kasus Gigitan Anjing Diduga Rabies Terjadi Lagi, Distan Ambon Diminta Lebih Pro Aktif Lakukan Pencegahan

oleh
Ilustrasi

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kasus gigitan anjing diduga rabies terjadi lagi di Kota Ambon. Terbaru seorang bocah usia 3 tahun 11 bulan di kawasan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon jadi diserang dan jadi korban gigitan.

BACA JUGA : Anjing Diduga Rabies Serang Bocah 3 Tahun di Kota Ambon

Korban yang alaimi luka parah sudah diberi vaksin oleh Dinas Kesehatan Kota Ambon dan kini tengah di rawat di RSUD dr. Haulusyy Ambon sejak Kamis (20/10) malam pasca korban diserang anjing diduga rabies.

Responi persoalan ini, Distan Ambon dminta lebih pro aktif lakukan pencegahan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy.

Pentingnya upaya pencegahan melalui pengendalian kata Wendy jauh lebih baik agar kejadian-kejadian warga diserang dan digigit anjing diduga rabies tak terulang lagi atau dapat dicegah sehingga meminimalisir jatuhnya korban gigitan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy. FOTO : TERASMALUKU.COM

“Dan sekarang pengendalian anjing bukan di katong (Dinkes), pengendalian anjing itu ada di Dinas Pertanian. Selama Dinas Pertanian tidak mengendalikan anjing, kasus begini akan terjadi terus, Dinas Kesehatan akan menerima hilirnya (dampak), akan menerima korban terus seperti itu. Kalau misalnya hulunya tidak ditindaklnajuti, anjing-anjing tidak diikat, dikandang atau divaksin, kedepan akan terus seperti itu (terjadi kasus gigitan),”tuturnya diwawancarai Jumat (21/10/2022) via seluler.

Menyinggung koordinasi lintas sektor kata Pelupessy sudah sering dilakukan.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kota Ambon, Denny Nendisa mengaku Distan Kota Ambon setiap tahun selalu memberikan layanan vaksin rabies bagi anjing-anjing peliharaan warga di Kota Ambon untuk langkah pencegahan.

Namun ada kendala jika ada hewan anjing yang masuk dari luar Kota Ambon dan jika anjing-anjing yang masuk dari luar wilayah Kota Ambon itu bawa rabies, maka akan menukarkan ke anjing-anjing yang ada di dalam Kota Ambon dan itu yang akan merepotkan.

BACA JUGA :  Kenalkan PLN Mobile Melalui PLN Goes To School untuk Anak Muda

Selain itu, juga harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat melapor supaya anjing divaksin. Apalagi vaksin gratis.

Kadis Pertanian Kota Ambon, Denny Nendisa. Foto : Istimewa

“Memang setiap tahun ada vaksin rutin (terhadap anjing), taoi setiap tahun bisa saja ada anjing yang dari luar masuk, Ambon ini kan Pulau, ada Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon. Kalau di Kota Ambon kita bisa pantau, tapi katakanlah kalau (anjing) masuk dari katakanlah dari dekat-dekat (seperti dari) Suli (Malteng), katong (kita) mau pantau dengan apa? kembali ke kesadaran masyarakat kembali,”tuturnya menanggapi.

Olehnya itu dia meminta jika ada warga yang boyong anjing dari luar masuk ke Kota Ambon agar bisa langsung dilaporkan ke Dinkes Kota Ambon guna divaksin lebih dahulu.

Hanya saja kata Nendisa lagi, ada juga persoalan lain yang mebuat warga enggan vaksin anjing.

“Ada banyak juga yang piara (pelihara) anjing untuk dong makan. (Jadi) ada yang takut kalau anjing divaksin berarti tidak bisa dimakan. Padahal vaksin itu hanya virus yang dilemahkan, kalau sudah masak suhu 200 derajat ya sudah mati. Jadi itu karena orangnya awan, walaupun petugas kasi penyuluhan setiap saat juga masih ada yang berpikiran begitu.

Anjing ini kan bukan binatang ternak, tapi hewan kesayangan, jadi kalau hewan kesayangan ya pelihara dan rawat dengan betul, paling tidak harus dilindungi, tapi kebanyakan orang lepas (biarkan bebas berkeliaran).

Nendisa pun lewat kesempatan ini berharap dan menghimbau warga yang pelihara anjing itu untuk bisa melapor ke Distan Kota Ambon agar anjing divaksin. “Masyarakat harus sadar saja, harus segera divaksin, kita terbuka vaksin gratis,”tandasnya.

Penulis : Ruzady Adjіѕ

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

No More Posts Available.

No more pages to load.