Warga Negeri Pelauw Gelar Tradisi Cakalele, Begini Kata Pangdam dan Kapolda Saat Menyaksikan

oleh
oleh
Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa dan para pejabat daerah menyaksikan tradisi budaya Cakalele Ma'atenu di Negeri Pelauw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (8/12/2022). FOTO : HUMAS POLDA MALUKU

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Warga Negeri Pelauw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah, Maluku menggelar tradisi budaya Cakalele atau Ma’atenu di Negeri Pelauw, Kamis (8/12/2022).

Budaya Ma’atenu disaksikan langsung pejabat daerah Maluku. Mereka datang ke Negeri Pelauw untuk menyaksikan tradisi Cakalele.

Para pejabat itu diantaranya Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa, Danlantamal IX/Ambon, Brigjen TNI Said Latuconsina, Kabinda Maluku, Brigjen TNI Anton Arianto Popang, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhammad Marasabessy dan stakeholder lainnya.

Tradisi budaya yang menguji kekebalan tubuh menggunakan senjata tajam (parang) oleh warga Negeri Pelauw ini berjalan aman dan lancar. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan 3 tahun sekali. Namun setelah 13 tahun lamanya baru digelar lagi di penghujung 2022 ini.

Para pejabat yang hadir menyaksikan memberikan apresisi atas kegiatan budaya cakalele ini.

“Selaku Kapolda Maluku saya sangat memberikan apresiasi atas terselenggaranya budaya Ma’atenu ini. Saya juga menyampaikan terima kasih karena kegiatan ini dapat berjalan dengan aman dan lancar,” kata Kapolda.

Kapolda berharap budaya Cakalele ini dapat terus dilestarikan. Tradisi yang sempat fakum selama kurang lebih 13 tahun ini harus terus dikembangkan.

Meski terbilang ekstrim, kata Irjen Latif, namun tradisi tersebut merupakan hal yang unik dan dapat menarik para wisatawan.

Selain itu, kata Kapolda, budaya Ma’atenu ini memiliki banyak filosofi. Di mana kegiatan ini menunjukan semangat, keberanian, dan persatuan dalam kebersamaan.

“Budaya ini juga dilakukan untuk menghormati leluhur dan tokoh yang dihormati dalam lingkungannya,” ungkapnya.

Irjen Latif mengaku sejak awal dirinya bersama Pangdam XVI/Pattimura sangat mendukung kegiatan ini. Dukungan penuh diberikan karena semangatnya yaitu ingin menumbuhkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

BACA JUGA :  Waste4Change dan Green Moluccas Gelar Seminar UMKM Berkelanjutan    

“Sejak awal gagasan kegiatan ini saya selaku Kapolda dan Pangdam sangat mendukung penuh bila semangat yang ingin ditumbuhkan adalah nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan Maluku yang aman, damai dan sejahtera,” ungkapnya.

Kapolda berharap tradisi Cakalele ini dapat terus dirawat dan dilestarikan. Sehingga juga bisa menjadikannya sebagai wisata budaya.

“Budaya ini harus terus dilestarikan, karena dapat menarik wisatawan baik lokal, nasional maupun mancanegara datang untuk menyaksikan salah satu tradisi khas dari warga Pelauw ini,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa.

Pangdam mengatakan, tradisi Cakalele merupakan salah satu tradisi di Maluku yang cukup terkenal. Karena itu harus menghormati dan melestarikan termasuk adat-istiadatnya dan juga tradisinya.

“Kegiatan adat seperti ini agar tetap dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi agar bisa menjadi sebuah nilai budaya yang berguna bagi masyarakat Negeri Pelauw,”tutur Pangdam.

Pangdam dan Kapolda mengaku baru kali pertama menyaksikan tradisi Cakalele warga Negeri Pelauw ini.

Editor : Hamdi

No More Posts Available.

No more pages to load.