TERASMALUKU.COM,-AMBON-Asosiasi Pedagang Pasar Mardika Ambon (APMA) membuka posko peduli korban kebakaran Lorong Tahu kawasan Mardika Kelurahan Rijali, Sirimau, Ambon, di dalam Pasar Mardika.
Koordinator Posko APMA, La Gonsa Ahmad mengatakan, para anggota APMA sangat berempati atas kejadian yang menimpa rekan mereka di kawasan Pasar Mardika tersebut.
“Jadi kami membuka posko terpadu ini, kami melihat bagaimana dampak kebakaran ini, para korban sangat membutuhkan bantuan-bantuan atau pelayanan,” kata La Gonsa Ahmad, di Ambon, Selasa (13/12/2022) dikutip dari Antara.
APMA membuka posko bantuan ini untuk mempermudah para korban dampak kebakaran dalam memperoleh bantuan, seperti sembako, pakaian, selimut, hingga makanan kotak.
“Kami mendapatkan keluhan dari para pengungsi, di posko induk, untuk mendapatkan bantuan harus ada KTP dan kartu keluarga. Kita ada di sini tidak menyulitkan mereka, Kami mau memudahkan untuk semua korban kebakaran bisa menerima,” ujarnya.
Pedagang yang memang benar-benar korban akan APMA bantu, mereka hanya tinggal mengisi data seperti nama dan nomor telepon jika ada.
Bagi yang datang sebagai kepala keluarga, akan ditanyakan berapa banyak yang membutuhkan, sementara yang tunggal langsung diberikan apa yang dibutuhkan.
“Betul-betul korban, kami akan bantu, kalau memang ada sembako, kami beri sembako, ada makanan kotak juga kami akan berikan secara langsung kepada mereka,” kata Ahmad.
Posko APMA juga menerima berbagai macam donasi dalam bentuk apa pun. Tetapi sangat diutamakan yaitu, sembako, pakaian, selimut, popok dan susu bayi, serta makanan kotak.
“Kita sudah buka sejak Sabtu, 10 Desember 2022, jadi sudah tiga hari. Kami berharap, bantuan ini bisa tersalurkan dengan baik, dan tidak ada hambatan,” ucapnya.
Kebakaran yang melanda kawasan Pasar Mardika terjadi sekira pukul 03.30 WIT. Ratusan rumah warga, kios dan lapak pedagang ludes habis terbakar. Hampir lebih dari lima jam api baru bisa dipadamkan pemadam kebakaran dibantu masyarakat.
Insiden tersebut, mengakibatkan tiga orang korban, dua di antaranya meninggal dunia, satu orang lainnya terkena luka bakar dan sudah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Kini, sebanyak 845 orang sedang mengungsi.
Penyebab kebakaran tersebut masih belum diketahui. Polisi telah memasang “Police Line” agar tidak ada aktivitas masyarakat di area kebakaran.
Oleh : Winda Herman
Editor : Erafzon Saptiyulda AS