Meski begitu, Affandy melanjutkan, konser ini juga membutuhkan banyak pertimbangan dan persiapan yang besar. Baik dari segi keamanan, serta kenyamanan masyarakat Maluku yang lain.
“Yang datang pasti bukan hanya dari Maluku saja, tetapi pasti ada dari luar seperti dari Australia, itu pasti, Singapura, Bali, dan warga luar Maluku lainnya. Itu baik untuk tingkat kunjungan wisatawan kita, tetap pertanyaannya, kita sudah siap belum? Karena ini tidak akan dalam kondisi normal. Konser ini mungkin akan berisiko tinggi,” terang Affandy.
Oleh karena itu, Affandy berharap, Yellow Claw bisa menyiapkan berbagai perizinan untuk keamanan kepolisian, serta untuk pemerintah. Ia juga meminta agar tetap menghormati budaya ketimuran yang ada di Maluku.