TERASMALUKU.COM,-AMBON-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat angka kematian bayi di Maluku turun drastis hingga 80 persen dalam 50 tahun terakhir sejak 1971 hingga 2022.
“Selama periode satu dekade bonus demografi Indonesia, Angka Kematian Bayi (AKB) menurun signifikan dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk (SP) 2010 menjadi 30 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020,” kata Statistisi Madya BPS Provinsi Maluku Yusuf Mangaraksa di Ambon, Selasa (31/1/2023).
Yusuf menjelaskan angka kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan kurang dari satu tahun.
Menurutnya, penurunan tersebut dipicu oleh adanya peningkatan persentase bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI membuat bayi semakin mampu bertahan hidup.
Yusuf memaparkan hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 tercatat angka kematian bayi di Provinsi Maluku paling tinggi sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur. Sedangkan paling rendah berada di Kota Ambon yaitu 21 per 1.000 kelahiran hidup.