TERASMALUKU.COM,-AMBON-Badan Pangan Nasional sambangi Kota Ambon, Maluku untuk memastikan stabilisasi serta pasokan beras dan minyak goreng tersedia.
Bersama tim dari Bulog Kanwil Maluku, Disperindag Provinsi Maluku dan satgas pangan Bareskrim Polri meninjau Pasar Mardika juga beberapa ritel dan distributor di Kota Ambon. Mereka memastikan beras medium dan minyak goreng ada di pasar sesuai harga yang ditentukan.
Dalam kunjungan hari kedua, Kamis (16/2/2023) tim mendatangi Pasar Mardika Ambon kali pertama. Di sana ada tujuh kios mitra Bulog yang menjual beras dan minyak goreng kita.
Tim memeriksa ketersediaan serta harga jual ke masyarakat apakah sesuai dnegan HET (harga eceran tertinggi).
Sesuai dengan ketentuan HET untuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) medium Rp 10.250 perkilo serta minyak goreng kita Ro 14.000 perliter.
“Ini program pemerintah stabilkan harga. Di sini (Ambon) sepakat harga jual beras Rp 10.000 kperilo di mitra Bulog. Bahkan dibawah HET,” kata Jan Pieter Sinaga dari Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Badan Pangan Nasional.
Di sela kunjungan ke pedagang mitra Bulog di Pasar Mardika Ambon itu, dia temukan harga beras sama rata. Berada di bahwa HET. Sama halnya dengan Minyak Goreng Kita yang dijual Rp 14.000 perliter.
Persediaan pedagang dan stok di distributor pun terpantau aman. Menurutnya tinjauan itu ingin memastikan pasokan beras dan minyak goreng ke warga aman. Apalagi menjelang bulan puasa di akhir Maret 2023 nanti.
Dalam tinjauan bersam tim, Sinaga juga menemukan adanya selisih harga penjualan khusus minyak goreng. Ada yang menjual seharga Rp 15.000 perliter atau diluar kesepakatan.
“Minyak Goreng Kita, kita pantau sesuai HET. Ada yang lebih dari itu penyebabnya mereka ambil dari distributor lain bukan dari Bulog atau yang mitra,” terangnya.
Seperti salah satu pedagang di belakang Bank Artha Graha Pasar Mardika. Harga minyak goreng melebihi HET lantaran ada kekosongan di distributor mitra Bulog.
Karena itu pedagang pun menaikan harga sesuai dengan harga beli di distributor. Namun Sinaga memastikan harga kebutuhan pokok terpantau aman.
“Betul memang ada selisih harga minyak goreng tutup hijau dan kuning. Bersama Kadis Perindag kami sepakat akan ketemu pemasok dan distributor untuk ambil semua di Bulog,” terang Manager Pelayanan Publik Perum Bulog Kantor Wilayah Maluku dan Maluku Utara Arwiyati Ridwan.
Untuk menjaga keselarasan harga, nantinya akan dibuat kerjasama dengan semua pemasok untuk pengambilan beras SPHP dan Minyak Goreng Kita tutup kuning dari Bulog. Dengan begitu masyarakat dapat mengakses kebutuhan dengan mudah tanpa khawatir ada kelangkaan stok.
Dalam beberapa hari kedepan, ada kiriman 7.000 ton beras yang masuk ke Maluku. Tujuannya untuk menjaga pasokan dan stok menjelang bulan puasa dan lebaran.
Penulis :Priska Birahy
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow