Mahasiswa Ikom Unpatti Lulus Magang Merdeka Hingga ke Yogyakarta dan Kominfo

oleh
oleh
Sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unpatti Ambon mengikuti program magang MBKM di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jakarta. FOTO: ISTIMEWA

TERASMALUKU.COM,-AMBON- Sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ikom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon berhasil lolos magang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tingkat nasional.

Bahkan lima diantaranya bekerja pada Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kekominfo) dan satu lainnya di Adi TV Yogyakarta.

Magang yang berlangsung sejak Februari 2023 ini memungkinkan mahasiswa menyicipi dunia kerja secara riil lengkap dengan tantangannya di lapangan.

Riski Rahayu, salah seorang peserta magang mengungkapkan antusiasnya diterima magang di salah satu kantor bonafide di Jakarta itu.

“Di sini kantornya bisa dibilang proper sih, fasilitasnya oke. Ya, memang nggak bisa dibandingkan tapi ini pengalaman yang luar biasa sih, Jakarta, I’m coming,” ungkap Riski dengan wajah sumringah.

Menurutnya, lulus magang di Kementerian Kominfo merupakan kesempatan yang baik. Pasalnya tidak semua bisa mendapat kesempatan emas tersebut. Lingkungan, sistem tempat kerja  yang berbeda dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa untuk pulang dan mengembangkan daerahnya sendiri.

“Kesempatan kayak gini kan nggak mungkin datang dua kali, jadi selama ada dan kami siap kenapa ngga. Lagi Pula selain culture shock tentang lifestyle disini untuk saya sendiri no worries. Etos kerjanya tinggi jadi saya juga termotivasi untuk semakin bekerja keras,” ungkap Yaser Sulaiman, alumni MBKM 2022 lain.

Pria asal Ambon tersebut menyebutkan jika menjadi salah satu dari sekian pelamar yang diterima oleh Adi TV Yogyakarta merupakan suatu keajaiban yang tak pernah ia duga akan terjadi. Apalagi sebelum ini, ia pernah mengikuti seleksi Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) angkatan dua dan hasilnya tidak sebaik yang kira.

“Awal ikut itu tahun 2021 tapi ditolak sama semua mitra dan itu rasanya nggak enak banget. Sedih, kecewa semua bercampur jadi satu karena saya juga merasa lho? Apa yang kurang? Perasaan semua sudah dilakukan. Mulai dari mengumpulkan pengalaman hingga membangun personal branding tapi ternyata takdir berkata lain,” katanya.

BACA JUGA :  Implementasi Psikologi Forensik Pada Kasus Begal Payudara Oleh : Nabella Vira Winduantika

Mengaku sempat patah semangat sosok gigih itu berniat melanjutkan perjuangannya menembus kancah nasional melalui MSIB angkatan tiga lalu demi mengupgrade dirinya yang sudah dirasa cukup untuk mengemban tanggungjawab diluar kampus sendiri.

Dari ribuan pelamar Adi TV di seluruh Indonesia, Yaser berhasil menjadi salah satu yang berhasil mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai news anchor di media Yogyakarta tersebut.

“Sempat ingin menyerah tapi tidak bisa, sudah sejauh ini. Sudah terlalu matang untuk semua teori yang pernah dipelajari dan kegiatan yang pernah diikuti jadi tidak ada salahnya untuk percaya kepada diri sendiri dan coba lagi. Hasilnya? Alhamdulillah dari ribuan pendaftar, saya berhasil,” tuturnya.

Yaser juga mengungkapkan bahwa etos kerja disana merupakan hal terbaik yang dapat menjadi panutan untuk mereka sebagai mahasiswa magang. Etos kerja yang tinggi membuat mereka mampu menunjukkan kreativitas mereka lebih dalam pada bidang yang mereka ilhami.

“Semua karyawan dan petingginya baik-baik, lingkungan kerjanya sehat. Ya kita sebagai anak magang harus pintar-pintar aja memposisikan diri,” ucapnya.

Anak bungsu dari tiga bersaudara itu pun tak menampik bahwa magang diluar Ambon memberikan dampak yang besar. Karena selain mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru, sebagai perantau mereka juga harus sebisa mungkin menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana mereka tinggal dan berinteraksi.

“Kalau di Ambon kan ada keluarga, semua akses gampang kesana kemari. Tapi kalau disini? Semua harus serba sendiri, apalagi masyarakat Jogjakarta terhitung individualis yang jelas sekali berbeda dengan tipikal masyarakat tempat kami berasal,” ungkap Yaser.

Kegiatan magang di luar kota Ambon juga mendapat respon positif dari pihak kampus. Penerapan sistem kerja yang berbeda membuat mahasiswa semakin kaya akan perspektif dari segala sisi, selain itu kegiatan magang di luar juga dapat membuka wawasan bagi siapa saja yang ingin mencoba untuk bekerja di luar zona nyaman.

BACA JUGA :  Penyusunan AMDAL LNG Abadi Tampung Masukan Masyarakat Terdampak

“Kalau magang tentunya prodi sangat mendukung penuh keputusan mahasiswa untuk menentukan di mana mereka akan bekerja dan berkompromisasi,” tutur Wakil Dekan II FISIP Unpatti, Said Lestaluhu saat ditemui, Senin (20/3/2023).

Wakil Dekan II FISIP Unpatti, Said Lestaluhu. FOTO : Tasya Jorin Tupamahu

Said juga mengungkapkan magang merdeka mampu mengasah skill mahasiswa lebih jauh karena sudah dibarengi dengan bekal akademik selama kurang lebih 4 semester dengan 1 semester praktek.

“Kalau MBKM mereka bisa lebih eksplor ingin bekerja sebagai apa dengan prospek yang sesuai dengan skill masing-masing karena yang diperlukan saat ini adalah bakat dari masing-masing pribadi” tambah Said

Mantan sekretaris jurusan administrasi itu juga menyatakan prodi mendukung penuh mahasiswa yang magang di luar Ambon.

“Kalau ditanya antara magang mandiri atau magang merdeka saya lebih menyarankan untuk para mahasiswa Ikom mengikuti magang merdeka. Selain karena lebih eksplor, daerah kerjanya juga menunjang,” ungkapnya.

Penulis : Tasya Jorin Tupamahu

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.