Gelar Sambang Nusa, Anggota KP Teluk Ambon Minta Nelayan Aru Lapor Bila Ada Kapal Gunakan Bom  

oleh
oleh
Anggota Kapal Patroli (KP) XVI-3002 Teluk Ambon, menggelar kegiatan program unggulan Dit Polairud Polda Maluku, "Sambung Nusa" bersama warga Dusun Belakang Wamar Desa Durjela Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Kamis (23/3/2023). FOTO : DIT POLAIRUD POLDA MALUKU

TERASMALUKU.COM,-KEPULAUAN ARU-Anggota Kapal Patroli (KP) XVI-3002 Teluk Ambon, menggelar kegiatan program unggulan Dit Polairud Polda Maluku, “Sambung Nusa” bersama warga Dusun Belakang Wamar Desa Durjela Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Kamis (23/3/2023).

Anggota KP Teluk Ambon menyambangi Dusun Belakang Wamar. Sambang Nusa merupakan program unggulan Dit Polairud Polda Maluku untuk berdiskusi dengan masyarakat nelayan.

Dalam kegiatan Sambang Nusa ini, anggota Dit Polairud Polda Maluku bertatap muka dan berdiskusi langsung dengan kelompok nelayan pesisir Dusun Belakang Wamar.

Direktur Polairud Polda Maluku, Kombes Pol Handoyo Santoso S.IK, M.Si mengatakan, personel KP Teluk Ambon menghimbau masyarakat nelayan Dusun Belakang Wamar agar selalu menjaga Sitkamtibmas dalam masyarakat maupun dilingkungan kerja.

Apalagi menjelang tahun politik 2024, masyarakat diminta tidak mudah terprovokasi oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Anggota menghimbau kepada nelayan untuk selalu mempertimbangkan keadaan cuaca saat hendak melaut. Ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Anggota KP Teluk Ambon juga minta masyarakat nelayan tidak menggunakan bom ikan, bius maupun potasium dalam menangkap ikan. Karena tindakan tersebut dapat merusak ekosistem serta biota laut.

“Masyarakat nelayan juga diminta melaporkan kepada Polairud Polda Maluku atau pihak yang berwajib bila mendapati, menemukan orang atau kapal yang melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak, bius dan potasium,” kata Handoyo.

Anggota KP Teluk Ambon berbagi nomor kontak kepada nelayan pesisir. Ini dilakukan agar mempermudah masyarakat nelayan melaporkan apabila menemukan orang atau kapal yang melakukan penangkapan ikan tidak ramah lingkungan.

Masyarakat Dusun Belakang Wamar juga dihimbau  agar tidak mengambil atau menggali terumbu karang di dasar laut.

Kegiatan Sambang Nusa ini dihadiri Kepala Dusun Belakang Wamar, Nico Wakim, tokoh masyarakat, Aminadap Torlain, tokoh agama Dusun Belakang Wamar: Pdt. B. Loupatty dan Perkumpulan Nelayan Dusun Belakang Wamar. (***)

BACA JUGA :  Penembakan Misteris di Nusalaut, Satu Warga Tewas Tertembak

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.