Bangun Usaha Dari Nol, Ini Dia Pengusaha Karaoke yang Beralih Menjual Nasi Kuning

oleh
oleh
Nasi kuning Mami Eks di Lorong Sagu, Foto : Tasya

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Els Tupamahu, mantan pengusaha karaoke akhirnya  memutuskan untuk banting stir dalam dunia bisnis yakni usaha kuliner nasi kuning bagadang

Perempuan setengah baya ini menilai bisnis kuliner jauh lebih menguntungkan dibanding bisnis lainnya. Apalagi masyarakat Kota Ambon memang sangat senang menikmati kuliner.

Terletak di Lorong Sagu,  bisnis nasi kuning ini dimulai Els sejak 2017 lalu. Berbekal kemampuan memasak yang ia miliki, Els memantapkan diri untuk terjun ke bisnis kuliner ini.

Saat memulai usahanya, Ibu dua anak ini lalu berpikir mengapa ia tidak mengepakkan sayap dalam dunia kuliner saja? walaupun persaingannya ketat namun Els optimis ia mampu bersaing dengan bisnis serupa.

Perumpuan 48 tahun ini,  itu mengaku bahwa kemampuan memasak sang Ibu yang diturunkan kepadanya berfungsi dengan baik pada dirinya di masa sekarang saat  ia memutuskan untuk membuka usaha kuliner.

‘’Karena keturunan Manado, mama saya jago sekali memasak apalagi hidangan Manado, Maluku Utara, dan Ambon. Dan jujur bakat itu berguna sekarang karena saya bisa buka usaha dan puji Tuhan berjalan lancer, ‘’ tuturnya.

Els memutuskan untuk menjual hasil masakannya tepat di depan rumah yang dapat dikatakan cukup strategis karena dihimpit oleh beberapa kantor besar yang dimana hampir semua pegawainya selalu mencari warung murah ketika jam makan siang tiba.

“Ini memang di lorong, tapi tetap dicari karena selain murah, menunya juga menu rumahan yang semua orang cari. Sayur yang kering dan kuah ada, Ikan goreng ada, kuah juga ada, variatif. nasi juga variatif ada nasi kuning dan nasi putih,’ jelas Els.

Selain makan di tempat, perempuan berdarah  China dan Ambon,  ini juga mengaku bahwa dirinya membuka layanan katering bagi siapa saja yang ingin memesan dalam porsi besar dengan harga yang terjangkau.

Els juga mengaku bahwa namanya juga sudah cukup dikenal dalam dunia bisnis maka dari itu tidak susah mencari pelanggan tetap yang akan memesan untuk berbagai acara besar yang pastinya akan mendatangkan untung yang tidak sedikit.

Dan karena itu Els mengatakan penting bagi setiap pebisnis untuk membangun hubungan baik dengan para pelanggan atau  menjaga kesan  yang baik karena hal tersebut menjadi kunci utama dalam menarik minat pelanggan.

“Dulu waktu masih buka usaha karaoke kan kenalan sudah cukup banyak, sekarang waktu beralih pun tidak ada yang berubah karena genre bisnis nya saja yang berubah, pelayanannya tetap sama, makanya pelanggan karaoke juga  sering memesan masakan saya,’’ungkapnya.

Ketika ditanya mengapa memilih beralih dari bisnis karaoke ke bisnis kuliner, padahal ia mengakui pendapatannya dari bisnis karaoke cukup besar apalagi tempat karaoke di kota Ambon tidak terlalu banyak  sementara penikmat karaoke adalah orang-orang dengan rata-rata penghasilan tinggi.

Els juga mengungkapkan bahwa ketika ia membuka usaha karaoke dulu tidak terlalu banyak pekerjaan yang perlu diperhatikan karena ada banyak karyawan yang membantu, dirinya hanya perlu mengatur bisnis saja.

Namun, bisnis karaokenya mulai surut pendapatan sejak  pandemi covid-19 merebak. Meski ia masih bertahan dengan membuka untuk  acara-acara khusus seperti  ulang tahun atau welcoming party tapi akhirnya terhenti juga karena pandemic.

“Sejak covid kan peminat kurang terus tidak ada pemasukan, apalagi seluruh public place dianjurkan untuk tutup sementara namun dampaknya besar dari tutup sementara itu apalagi karaoke kan tidak selalu ramai” ungkapnya,’’keluhnya.

Akhirnya ia memilih beralih ke bisnis kuliner, kini meski tak seberapa ia bisa tetap bertahan di bisnis ini apalagi ia memiliki kualitas makanan yang berbeda dengan bisnis sejenis.

Penulis : Tasya

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

 

No More Posts Available.

No more pages to load.