Kekerasan Seksual di Maluku Lumayan Tinggi, Lies Marantika : Kalau Merasa Tidak Nyaman Harus Bilang, Tidak Boleh Diam-Diam!

oleh
oleh
Lies Marantika. Direktur Gasira Maluku di kantornya di Kudamati, Kota Ambon. Foto : Monik Thenu

TERASMALUKU.COM,-AMBON– Tindak kekerasan di Maluku lumayan tinggi, Direktur Gasira Ambon, Lies Marantika mengingatkan anak-anak muda untuk melapor kepada orang tua jika mengalami kejadian yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Lies  mengaku sepanjang tahun 2022 terdapat 100 lebih kasus tindak kekerasan di Maluku dan pihaknya hanya bisa menangani 28 kasus yang sebagian besar merupakan kasus pemerkosaan pada usia remaja dan anak-anak.

Ia menyampaikan bahwa dirinya selalu mengingatkan anak-anak usia sekolah supaya berani lapor kepada orang tua maupun pihak berwajib jika merasa tidak nyaman atas tindakan orang lain seperti diraba-raba atau dimaki secara sengaja maupun tidak sengaja.

“Kalau merasa tidak nyaman harus bilang. Tidak boleh diam-diam. Sebagian besar korban yang terkena kasus kekerasan tidak berani melaporkan karena diancam oleh pelaku.” Hal tersebut beliau ungkapkan ketika ditemui jurnalis Terasmaluku.com di Kantor Gasira, di kawasan Kudamati Kota Ambon, pekan lalu.

Ia juga menghimbau para orang tua disetiap perjumpaannya dengan masyarakat untuk memperingatkan anak-anak yang merantau keluar pulau supaya tidak pergi dengan kepala kosong.

“Saya kalau turun edukasi masyarakat, saya selalu menyampaikan ke masyarakat terutama orang tua, kalau anak-anak yang mau merantau untuk melanjutkan pendidikan keluar dari pulau yang kita tinggal, ingatkan jangan sekali-kali maki-maki atau pegang bagian tubuh sensitif yang memang tidak boleh dipegang. Kalau tidak, mereka pergi dengan kepala kosong lalu membuat hal-hal yang bisa membuat mereka masuk penjara, ” tuturnya.

Beliau menjelaskan bahwa Gasira memiliki berbagai program seperti pendidikan seks kepada anak-anak didik SMP dan training khusus untuk para guru pada 3 bidang studi yakni: biologi karena berkaitan dengan tubuh, guru agama berkaitan dengan nilai-nilai moralitas pada kasus kekerasan seksual dan kekerasan lainnya, dan bimbingan konseling untuk ketrampilan guru ketika berhadapan dengan anak yang bermasalah khususnya mengalami kekerasan termasuk kekerasan seksual.

Penulis : Monika Thenu

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow