Surat Untuk Anak Laki-lakiku di Hari Kartini Tahun 2023

oleh
oleh
Pendeta Ruth Saiya

Untuk anak laki-lakiku;

Kalau dulu Kartini berjuang supaya anak-anak perempuan teredukasi, maka aku ingin supaya anak laki-lakiku belajar dari hidup ini.

Saat dunia mengajarkanmu untuk jangan menangis karena menjadi laki-laki itu harus tegar. Aku mengajarkanmu, menangislah sepuas-puasnya jika memang harus menangis. Tidak ada yang salah dengan air matamu.

Saat dunia mengajarkanmu untuk harus memiliki apa yang ingin kamu raih; Aku mengajarkanmu bahwa kalau pun kamu gagal bukan berarti kamu berhenti menjadi laki-laki. Kegagalan itu bagian dari proses hidup yang dialami oleh siapa saja termasuk laki-laki. Jangan menyalahkan orang lain karena kegagalanmu. Jadi teruslah berusaha meraih mimpimu sekalipun harus mencoba berulang kali.

Saat dunia mengajarkanmu menjadi petarung yang tangguh; Aku mengajarkanmu, saat kamu merasa lemah mintalah bantuan dari orang lain. Kalau pun ada perempuan yang mengulurkan tangannya untuk menolongmu, jangan merasa terintimidasi karena semua itu. siapapun kita, kita akan tetap membutuhkan orang lain dalam hidup untuk menjadi tangguh.

Saat dunia mengajarkanmu, kalau menjadi laki-laki itu harus memiliki otot yang kekar; Aku mengajarkanmu tidak usah berjuang keras-keras untuk membuktikan kalau kamu punya otot yang kekar. Seakan-akan hidup Cuma urusan otot yang perkasa. Sebab tiap orang punya bentuk tubuh yang bebeda-beda.

Saat dunia mengajarkanmu, kelak kalau menikah, kamu harus menjadi kepala keluarga yang berkuasa di dalam rumah tanggamu. Aku mengajarkanmu, jika kamu memilih untuk menikah, jadilah partner yang setara bagi isterimu; itulah yang menjadi rahasia bahagia banyak rumah tangga.

Saat dunia mengajarkanmu bahwa kamu adalah pencari nafkah utama dan tulang punggung keluarga; maka aku mengajarkanmu bahwa tidak selamanya kamu yang bekerja di luar rumah. Dukunglah isterimu jika dialah yang harus bekerja di luar rumah. Tidak usah merasa kalah dan merasa tidak berguna karena tidak bekerja di luar rumah. Jangan karena itu kamu menghakimi dirimu sebagai laki-laki yang tidak berguna. Jangan melampiaskan kekesalan hatimu dengan tindakan kekerasan yang akan kamu sesali. Kamu tahu, ada banyak laki-laki hebat yang bekerja di rumah.

BACA JUGA :  Danrem 151/Binaiya Terima Kunjungan BMKG, HMI GAMKI dan KNPI Ambon

Saat dunia mengajarkanmu bahwa pekerjaan di rumah adalah urusan perempuan; maka aku mengajarkanmu bahwa pekerjaan di rumah adalah tanggung jawab semua orang di rumah termasuk kamu. Saat kamu yang harus menyiapkan makanan bagi keluargamu, kamu tidak berhenti menjadi laki-laki. Kamu juga bukan bos di rumah dan yang lainnya adalah pelayan kamu. Namun jika pekerjaan di rumah dikerjakan orang lain, hargailah mereka yang bekerja di rumah karena mereka bekerja lebih berat dan lebih banyak setiap hari.

Anak-anak laki-lakiku,
Maafkan jika dunia terlalu keras membentukmu dan membuatmu jatuh dalam berbagai depresi yang tak terkatakan karena tidak bisa mewujudkannya.. Bertumbuhlah mengenal dunia ini dengan baik. Tidak semua yang dunia konstruksikan tentangmu adalah sebuah kebenaran yang hakiki. Kamu tidak bertanggung jawab mewujudkan apa pun impian dunia tentang bagaimana seharusnya menjadi laki-laki. Kamu harus bertanya; mau menjadi laki-laki yang berotot, bertangan besi dan berkuasa dan membuat susah hidup orang lain, saudarimu, isterimu dan anak-anakmu dan melukai mereka, atau menjadi manusia laki-laki yang menerima dirimu dalam batas-batas kekuatanmu.

Bertumbuhlah menjadi laki-laki yang mencintai sesama, dan menolak semua bentuk kekerasan dalam hidupmu. bertumbuhlah menjadi laki-laki yang berjuang bersama untuk dunia yang lebih adil dan setara bagi semua orang.

(orang tuamu yang mengasihimu: Pendeta Ruth Saiya)

No More Posts Available.

No more pages to load.