TERASMALUKU.COM,-AMBON-Tim Penyidik Satreskrim Polres Pulau Buru akan periksa Nahkoda KM. Doro Londa dalam penyidikan kasus kontainer diduga B3 yang jatuh di perairan Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru.
Tak hanya Nahkoda, KKM, Mualim 1 dan ABK yang bertugas di bagian Crane juga akan diperiksa.
“Tanggal 1 Mei 2023 dijadwalkan penyidik akan melakukan pemeriksaan tambahan
kepada Nahkoda, kepala kamar mesin (KKM), Mualim 1, dan ABK kapal KM. Dorolonda yang menyalakan mesin Crane,”kata Kasi Subsi Penmas Polres Pulau Buru, Aipda M.Y.S Jamaludin via seluler Jumat (28/4/2023).
Diungkapnya, sejauh ini, dalam penyidikan kasus tersebut, sudah 22 orang saksi baik yang ada di Namlea maupun di Makassar yang telah diperiksa.
“Penyidik Sat Reskrim Polres Pulau Buru telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 22 orang termasuk saksi yang berada di Namlea maupun yang ada di Makassar,”sambungnya.
Hanya saja, diakuinya, sampai saat ini, pemilik kontainer masih belum berhasil diamankan. “Masih dalam pengejaran,”jawabnya.
Uji Sampel
Sementara terkait hasil uji laboratorium terhadap sampel daripada bahan-bahan di dalam kontainer, sejuah ini belum diketahui hasilnya.
Uja lab dilakukan di Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Makassar.
“Tinggal menunggu hasil pemeriksaan sampel tersebut dan apabila sudah keluar hasilnya akan kami sampaikan kembali,”ujarnya.
Begitu juga saat disingung hasil uji lab terhadap sampel ikan mati maupun air dari lokasi kejadian, masih belum diketahui hasilnya. “Masih menunggu hasil lab,”jawabnya.
Setelah hasil uji lab atas sampel barang bukti keluar, Penyidik akan melakukan pemeriksaan saksi Ahli Pidana dan saksi ahli Lingkungan Hidup.
“Penyidik terus melanjutkan proses hukum dan mencari serta menangkap pelaku,”tandasnya.
Sebagaimana diketahui, kontainer diduga berisi B3 ini pada Selasa (28/3/2023) lalu terjatuh ke perairan Pelabuhan Namlea saat akan diturunkan dari KM. DoroLonda akibat tali sling kapal putus.
Selang beberapa saat, ikan-ikan di sekitar perairan tersebut mati terapung.
BACA JUGA : Ikan di Perairan Namlea Mendadak Mati Usai Kontainer Jatuh ke Laut, Uji Lab Dilakukan
Kontainer diangkut dari Makassar dengan nama pengirim Fadli, tujuan Namlea, yang nama penerima juga Fadli.
Ahli kimia dan lingkungan dari Fakultas MIPA Universitas Pattimura Ambon, Prof. Dr. Yusthinus Thobias Male, S.Si, M.Si mengatakan dugaan awal, B3 jenis sianida jadi penyebab ikan di perairan sekitar pelabuhan Namlea mati tiba-tiba.
Dan pada Senin (3/4/2023) pasca kontainer diangkat dari laut perairan tersebut, kontainer dibuka dan dibongkar Satreskrim Polres Pulau Buru bersama Tim Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakum KLHK).
Di dalam kontainer tersebut ditemukan 735 karung dan 11 jerigen berisi berbagai jenis bahan yang dari jumlah tersebut terdapat 69 karung tanpa merk yang belum diketahui apa jenis barang didalamnya.
BACA JUGA : Polisi dan Gakum LHK Bongkar Kontainer Diduga Berisikan B3 di Pelabuhan Namlea, Ini Isinya
Isi kontainer yang sudah diketahui jenisnya yakni Etimaden Etibor-48 Borax Pentahydrate sebanyak 5 karung dengan ukuran perkarung 25 kg, Caustic Soda Flake 294 karung dengan ukuran perkarung 25 kg serta Karbon Aktif (activite carbon) sebanyak 138 karung.
Kemudian Nitric Acid UN-2031 yang disimpan dalam 8 jerigen warna hitam ukuran 30 liter dan Hidrogen Peroxide H²O² yang disimpan dalam 3 Jerigen ukuran 30 liter.
Sampel dari masing-masing jenis barang diambil untuk diuji lab.
Sementara pemilik kontainer yang diketahui berada di Makassar juga dikejar.
BACA JUGA : Ungkap Kontainer Berisi Bahan Kimia Beracun, Polisi Kejar Pemilik Kontainer di Makassar
Namun saat rumahnya didatangi tim dari Polres Buru yang dibackup Polsek KAW Soekarno Hatta Makassar pada Minggu (9/4/2023) lalu, yang bersangkutan sudah melarikan diri.
Penulis : Ruzady Adjіѕ
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow