TERASMALUKU.COM,-AMBON-Penyelundupan 7 ekor kanguru dari Jayapura ke Surabaya gunakan KM. Dobonsolo digagalkan BKSDA Maluku dan Polsek KPYS Ambon saat kapal tiba sandar di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Senin (15/5/2023).
Kapolsek KPYS Ambon, Iptu Julkisno Kaisupy mengungkapkan, Kanguru diselundupkan dalam kamar 018 KM. Dobonsolo.
Penggagalan penyelundupan satwa liar dilindungi ini setelah Polsek KPYS Ambon dapat informasi dari BKSDA Maluku terkait adanya penyelundupan 20 ekor kanguru di kapal milik PT. Pelni (Persero) itu.
Dan ketika KM. Dobonsolo tiba sandar di Pelabuhan Ambon, Senin, Polsek KPYS Ambon bersama Tim BKSDA Maluku serta pihak PT. Pelni (Persero) maupun Kru Kapal langsung lakukan pemeriksaan di senatero kapal.
Hasilnya, ditemukan ada 7 ekor kanguru dalam kamar nomor 018 KM. Dobonsolo.
“Informasi awal kita dapat dari BKSDA Maluku bahwa diduga ada masyarakat yang membawa hewan yang dilindungi tujuan Surabaya tapi transit di Ambon, dan kita bersama-sama naik ke kapal mengecek dan ternyata benar kita temukan 7 ekor kanguru dan langsung kita amankan bersama-sama,”beber Kapolsek, Iptu Julkisno.
Selain barang bukti 7 ekor kanguru, dua orang masing-masing inisial MY dan S juga diamankan. MY adalah TKBM di Pelabuhan Jayapura bertugas mengangkut kanguru ke kapal. Sedangkan S adalah ABK KM. Dobonsolo.
Dari penuturan MY, pemilik dari satwa selundupan ada di kapal. Namun, dari pencarian yang dilakukan, pemilik belum berhasil ditemukan.
“Orangnya sudah kita cari tadi tapi tidak diketemukan. Nanti kita koordinasi lagi dengan Pelni, pihak kapal atau pihak pelabuhan dan BKSDA di Surabaya untuk melakukan razia juga disana,”ujarnya.
Langkah itu dilakukan mengingat informasi awal sebutkan ada sekitar 20 ekor kanguru yang diselundupkan, namun yang berhasil ditemukan saat kapal tiba sandar di Pelabuhan Ambon hanya 7 ekor.
“Yang kita ketemukan itu baru 7 ekor, sisa itu masih dalam pencarian, karena tadi kita sama-sama dengan pihak keamanan KM. Dobonsolo lakukan pengecekan, membuka seluruh gudang-gudang di kapal, namun tidak menemukan hewan-hewan yang diduga masih disembunyikan tersebut.
Di Surabaya, rencananya kanguru akan dijual. “Informasinya mau dijual di daerah Surabaya Tadi menurut penjelasan, (harganya) 32 sampai 40 juta per ekor kanguru,”jelasnya.
Modus yang dipakai penylundup sehingga bisa loloskan kanguru ke atas kapal adalah diangkut terpisah.
Kanguru dimasukan dalam tas jinjing, sedangkan kandangnya dibongkar dan dikemas dalam kardus.
“Hewan (kanguru) diisi di dalam tas jinjing, kandangnya bisa dibongkar pasang, kandang dibongkar dulu diisi dalam karton setelah sampai di kapal baru dipasang dan hewannya diisi dalam kandang,”bebernya.
Menyinggung dugaan keterlibatan ABK kapal mengingat barang bukti ditemukan dalam kamar 018, kata mantan Kapolsek Leihitu ini, masih dilakukan penyelidikan.
“Hasil koordinasi kita sampai sejauh ini tidak menemukan kalau ada koordinasi (antara penyelundup dengan pihak kapal), bahkan tadi dari pihak pelni dan kapal itu kooperatif bantu kita lakukan pengecekan sampai kita bisa menemukan, bahkan diamankan itu bersama-sama dengan pihak keamanan kapal,”terangnya.
Ditambahkan Kasubag TU BKSDA Maluku, Rosni, kanguru yang diselundupkan ini merupakan satwa endemik Papua.
Penyelundupan awalnya tercium BKSDA Papua yang kemudian melaporkannya ke BKSDA Maluku. Informasinya, ada 20 ekor, namun ternyata hanya ditemukan 7 ekor.
“Sehingga kami langsung bekerjasama dengan Polsek Pelabuhan. Ketika kapal sandar, kita bersama-sama mencari apa benar satwa dilindungi itu ada atau tidak. Ternyata kami temukan hanya 7 ekor kanguru,”terangnya.
Terkait sisa kanguru yang diduga masih ada di kapal, kata Rosni menambahkan, BKSDA Maluku akan berkoordinasi dengan semua BKSDA di setiap pelabuhan yang disinggahi KM. Dobonsolo sehingga dilakukan pengecekan lebih lanjut lagi.
“Karena tadi kami tidak dapat yang sisanya, kami akan bekerjsaam dengan BKSDA dimana kapal itu singgahi,”tandasnya.
Untuk barang bukti 7 ekor kanguru yang sudah berhasil ditemukan, kata Rosmi menambahkan, karena saat ini kasusnya ditangani pihak kepolisian, BKSDA akan terus lakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan dari satwa-satwa tersebut.
“Karena saat ini ditangani polisi, kami akan tetap memantau agar satwa ini tidak mati,kami akan pantau terus pergerakannya. Setelah selesai akan kami bawa ke pusat konservasi satwa kami di Kebun Cengkeh,”tandasnya.
Selain temukan kanguru, dari hasil pemeriksaan di kapal juga ditemukan satwa burung yang sudah mati.
Barang bukti 7 ekor kanguru serta eorang Buruh TKBM Pelabuhan Jayapura dan ABk KM. Dobonsolo kini diamankan di Mapolsek KPYS Ambon.
Penulis : Ruzady Adjіѕ
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow