TERASMALUKU.COM,-PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Selasa (15/8/2023).
Dalam beragendakan pembahasan program desa-desa yang belum memperoleh akses listrik di Maluku dan Maluku Utara menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDTT, Taufik Madjid; General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula, dan seluruh jajaran manajemen.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula dalam pemaparannya menyampaikan, Maluku memiliki 11 kabupaten/kota, sementara Maluku Utara terdiri dari 10 kabupeten/kota.
Hal ini menjadi tantangan sendiri untuk membangun infrastruktur kelistrikan di kedua daerah yang utamanya terdiri dari daerah kepulauan ini. Belum lagi akses jalan dan komunikasi yang sulit, serta cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
Namun, komitmen PLN untuk mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, tantangan tersebut bisa dilalui dalam beberapa bulan terakhir ini. Hal ini terlihat dari pencapaian target sepanjang 2023.
“Sampai dengan 31 Juli 2023, kami telah melistriki 2.039 desa dari total 2.441 desa di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara. Dengan rincian 989 desa dari 1.241 desa di Provinsi Maluku dan 1.050 desa dari 1.200 desa di Provinsi Maluku Utara,” sebut Awat.
Melalui program Listrik Desa, PLN menargetkan 97 lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Maluku dan Maluku Utara. 39 PLTD di antaranya telah beroperasi pada Mei 2023 dan selanjutnya tepat di 17 Agustus nanti, sebanyak 38 titik PLTD akan dioperasikan secara serentak sebagai hadiah kemerdekaan bagi masyarakat Maluku dan Maluku Utara.
PLTD dengan kapasitas 5.700 kilo-Watt (kW) ini akan mengaliri listrik ke 202 rumah dan calon pelanggan sebanyak 21.369.
“Meski dengan segala tantangan cuaca ekstrem, akses keterhubungan, transportasi dan lainnya, kami bisa berjalan sesuai target dan komitmen kami. Masyarakat di berbagai desa yang menjadi target pembangunan juga membantu kami dalam hal mengangkut peralatan secara swadaya,” tuturnya.
Awat berharap, di Hari Listrik Nasional nanti, seluruh target pembangunan di 97 lokasi Listrik Desa dapat terealisasi, sehingga masyarakat dapat memperoleh akses energi secara merata. Dia berharap, seluruh stakeholder dan Pemerintah Daerah setempat dapat turut mendukung selama proses pembangunan berlangsung.
“Untuk beberapa lokasi yang lain masih ada proses pengiriman mesin, kesiapan jaringan distribusi, masih dalam tahap sosialisasi pasang baru dan ketenagalistrikan untuk warga,semuanya diharapkan selesai sebelum Oktober, sehingga menjelang peresmian berjalan tanpa hambatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDTT, Taufik Madjid menyampaikan dukungan dan apresiasi yang tinggi atas kerja keras yang dilakukan oleh PLN.
Taufik berharap PLN tetap berkomitmen dalam menerangi Nusantara sehingga seluruh masyarakat Indonesia akan berada pada tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
“Koordinasi pembahasan ini kami upayakan agar semua masyarakat Indonesia dapat memperoleh hak yang sama. Di desa pun harus diperhatikan tingkat kesejahteraannya, salah satunya melalui pemenuhan akses listrik. Hal ini untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial masyarakat di desa dan perkotaan. Semoga program-program PLN terkait dengan listrik desa dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada hambatan yang menghalangi,” katanya. (***)