TERASMALUKU.COM,-Penjabat Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Andi Chandra As’aduddin menemui para siswa SD Inpres Dusun Ulatu, Negeri Luhu Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat yang terlantar dan kini ditampung di Hotel Maluku kawasan Kebun Kacang Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Para siswa SD Inpres Dusun Ulatu ini terlantar sekitar empat bulan lalu di daerah Kabupaten Bekasi. Kini mereka ditangani sementara oleh pihak Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Maluku di Hotel Maluku Jakarta.
Penjabat Bupati didampingi sejumlah pimpinan OPD Kabupaten SBB menemui para siswa itu. Kedatangan Andi disambut Kepala Kantor Perwakilan Provinsi Maluku di Jakarta, Saiful Indra Patta, beserta Inspektur Daerah Provinsi Maluku Jasmono.
Andi menemui para siswa ini disela-sela tugasnya menyampaikan laporan Triwulan I pada periode II masa kerja selaku Penjabat Bupati SBB di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri di Jakarta.
Para siswa yang didampingi sejumlah orang tua wali dan Kepala Dusun ini nekat ke Jakarta dengan niat menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan masalah yang mereka hadapi. Para siswa ini tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP karena tidak memiliki ijazah SD.
Dari pengakuan langsung para siswa dan Kepala Dusun kepada Penjabat Bupati SBB, terungkap masalah ini terjadi karena hubungan ketidak harmonisan antara Kepala Sekolah SD Inpres Dusun Ulatu bersama Kepala Pemerintah Dusun Ulatu yang juga keluarga korban dari salah seorang siswa.
Masalah berawal dari sejumlah siswa tidak bisa mengikuti ujian akhir sekolah, karena belum membayar uang ujian. Sehingga mereka tidak dibolehkan mengikuti ujian oleh pihak SD Inpres Dusun Ulatu.
Selain itu, para siswa ini menyampaikan kalau bantuan pemerintah kepada siswa miskin melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak pernah diterima para siswa sejak masuk sekolah.
Ketika persoalan ini ditanyakan oleh orang tua/ wali murid kepada pihak sekolah, Kepala Sekolah SD Inpres Dusun Ulatu, marah-marah dan mengancam untuk tidak meluluskan anak mereka saat ujian.
Masalah inilah yang jadi penyebab para korban ke Jakarta untuk melaporkan ke Presiden RI Joko Widodo, tetang nasib mereka yang sudah dua tahun tidak bisa melanjutkan sekolah, karena tidak bisa mengikuti ujian sekolah. Namun sudah empat bulan di Jakarta, mereka belum menemui Presiden Jokowi.
Para siswa juga mengeluh terhadap perlakuan oknum guru mereka yang menyebutkan, bila mengikuti ujianpun tidak akan diluluskan dan tidak mendapatkan ijazah.
Setelah mendapatkan informasi dari para siswa, Penjabat Bupati SBB memerintahkan Inspektorat Daerah Kabupaten SBB untuk melakukan inspeksi atau pemeriksaan khusus ke SD Inpres Dusun Ulatu. Pemeriksaan ini agar pihak-pihak terkait dapat mempertanggungjawabkan tugasnya secara benar dan adil di mata hukum.
Dalam pertemuan itu pula, para siswa diberi bantuan fasilitasi tiket pesawat untuk pemulangan ke Maluku oleh Pemerintah Provinsi Maluku dan Bantuan uang saku dari Gubernur Maluku Murad Ismail serta Penjabat Bupati SBB Andi Chandra As’aduddin.
“Kami menyampaikan banyak terimakasih Kepada Pak Gubernur Maluku beserta Inspektur Daerah Provinsi Maluku dan Kepala Kantor Perwakilan Provinsi Maluku di Jakarta beserta Jajarannya serta semua pihak sudah membantu masyarakat kami selama di Kabupaten Bekasi dan Kota Jakarta. Semoga amal baik kita semua selalu diberkati Tuhan,” kata Andi.
Liputan : Fadli
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow