Febry Calvin Tetelepta Berikan Pembekalan untuk Ribuan Mahasiswa KKN Unpatti Ambon

oleh
oleh

TERASMALUKU.COM,- AMBON– Febry Calvin Tetelepta, Deputi I Kantor Staf Kepresidenan RI, memberikan pembekalan kepada ribuan mahasiswa Universitas Pattimura Ambon yang akan melaksanakan praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sejumlah daerah di Maluku.

Pembekalan yang berlangsung di aula gedung rektorat kampus Unpatti Ambon maupun melalui sarana zoom meeting, Rabu (27/9/2023), Febry Tetelepta memaparkan mengenai strategi percepatan pembangunan Maluku.

Banyak hal yang disampaikan FCT, sapaan singkat Febry Calvin Tetelepta ini kepada kurang lebih 2000 mahasiswa. Yaitu diantaranya mengenai potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan strategi pengelolaannya untuk percepatan pembangunan di Maluku. Termasuk program-program kerja Presiden RI, Pemerintah Pusat yang akan dilakukan dan sedang berjalan.

Salah satu konsep yang ditawarkan FCT adalah Maluku Sentris. Baginya, kota Ambon sebagai pusat ibukota maupun perekonomian di Maluku sudah terlalu penuh. Sehingga hal yang sama harus dikembangkan di 10 daerah lainnya yang ada di bumi Para Raja-raja ini.

“Kita sudah harus keluar dari Ambon. IPM yang baik di Maluku itu hanya di kota Ambon. Sementara di daerah kabupaten kota lainnya anjloknya minta ampun,” kata FCT.

Febry Calvin Tetelepta
Febry Calvin Tetelepta, Deputi I Kantor Staf Kepresidenan, tampak memberikan pembekalan kepada mahasiswa KKN Unpatti Ambon. Pembekalan berlangsung di aula gedung rektorat Unpatti Ambon, Rabu (27/9/2023). (Foto: Terasmaluku.com)

Ia menjelaskan, IPM Maluku berada di bawah standar nasional Indonesia yang adalah 72,91. Sementara di Maluku sendiri rata-rata mencapai 69,71.

“Kita berada di ranking 26 di Indonesia, kita punya kesenjangan antara kabupaten kota sangat besar. IPM yang baik di Maluku cuma di Kota Ambon,” tambahnya.

BACA JUGA: Monitoring Proyek Bendungan Way Apu Buru, Deputi I KSP FCT Pastikan Rampung 2024

Setiap tahun, lanjut FCT, terdapat lima daerah di Maluku yang menjadi langganan kemiskinan. Yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Seram Bagian Timur (SBT), Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Aru dan Buru Selatan, IPM-nya jauh sekali.

BACA JUGA :  Goes Bersama TNI Polri Semarakan Hari Bhayangkara ke 73 di Maluku

“Kalau IPM rendah pasti kualitas rendah, produktivitas daya saing juga pasti rendah, yang paling penting adalah rakyat tidak sejahtera dan paling tertinggal,” ujarnya.

FCT kemudian menawarkan solusi untuk penanganan persoalan tersebut. Diantaranya melakukan afirmasi khusus, untuk fokus di lima daerah tersebut.

“Kenapa kita tidak afirmasi fokus ke daerah-daerah ini, kalau lima daerah ini kita treatment dengan baik maka pasti IPM kita akan naik, maka pasti kesejahteraan kita semakin baik. Apalagi anggaran Maluku sudah sangat kecil tidak sampai Rp4 triliun, sehingga kenapa kita tidak fokus,” jelasnya.

Penulis  : Husen Toisuta

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa

No More Posts Available.

No more pages to load.