TERASMALUKU.COM,-AMBON-Tim Penggerak (TP) PKK dan Dinas Kesehatan Kota Ambon menginisiasi seluruh kepala sekolah melaksanakan Kampanye Aksi Bergizi Minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang dikhususkan bagi remaja putri.
Penjabat Ketua TP-PKK Lisa Wattimena mengatakan, inisiasi kampanye aksi bergizi minum tablet tambah darah dilakukan di seluruh SMP dan SMA di Kota Ambon.
“Pelaksanaan kampanye minum TTD dapat menjadi upaya peningkatan gizi remaja serta mencegah anemia yang turut mendukung pencegahan stunting sejak dini,” kata Lisa di Ambon, Minggu (22/10/2023).
Anemia, kata dia, merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur, mulai balita, remaja, ibu hamil, hingga usia lanjut.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan anemia pada anak usia 5-14 tahun tercatat sebesar 26,8 persen dan usia 15-24 tahun sebesar 32 persen. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.
Di Kota Ambon pada tahun 2022 jumlah remaja putri yang mengonsumsi TTD sebanyak 19.649 orang atau 53,4 persen.
Hingga September 2023 jumlah remaja putri yang diskrining sebanyak 19.956 orang, yang mengonsumsi TTD 65,05 persen.
“Masih tingginya kasus anemia erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi TTD khususnya pada remaja putri dan ibu hamil,” katanya.
Ia berharap dukungan seluruh sekolah untuk mengajak remaja putri mendukung kampanye ini demi masa depan generasi bangsa.
“Saya mengajak kita semua dapat memberikan dukungan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Ambon, dengan terus memperhatikan asupan gizi yang baik bagi anak-anak,” ujarnya
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy menambahkan bahwa sekitar 50 persen remaja putri di Kota Ambon menderita anemia atau kurang darah karena kurang mengonsumsi makanan bergizi.
“Penyebab anemia salah satunya adalah kurang konsumsi makanan bergizi dan kaya zat besi, terutama sayuran hijau. Remaja putri umumnya lebih suka makanan cepat saji serta kurang istirahat,” katanya.
Dinkes Ambon memprogramkan pembagian obat langsung ke seluruh remaja putri di sekolah, agar diminum satu kali seminggu.
“Kami jadwalkan setiap hari Senin setelah upacara di sekolah, siswa perempuan langsung minum obat di sekolah untuk memastikan bahwa mereka minum,” katanya.
Pewarta : Penina Fiolana Mayaut/Antara
Editor : Bambang Sutopo Hadi
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow