PLN Maluku Malut Tanam 2000 Bibit Mangrove di Waai

oleh
oleh
Tanam Mangrove
PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara melakukan penanaman 2000 bibit mangrove di desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (25/10/2023). (Foto: Terasmaluku.com)

TERASMALUKU.COM,- AMBON– PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW-MMU) melakukan penanaman 2000 bibit tanaman mangrove di desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (25/10/2023).

Penanaman ribuan mangrove turut dihadiri Deputi I Kantor Staf Kepresidenan RI, Febry Calvin Tetelepta, Kepala PLN UIW-MMU, Awat Tuhuloula, dan Direktur Distribusi PLN Pusat yang diawakili oleh Ediyan Syah, Plh EVP (bing) ODM.

Kepala PLN UIW-MMU Awat Tuhuloula, mengatakan, penanaman ribuan bibit mangrove yang dilaksanakan merupakan rangkaian dari peringatan hari listrik nasional ke-78.

Kegiatan yang dilaksanakan ini juga bertujuan untuk menjaga ekosistem pantai yang dapat berdampak positif terhadap lingkungan sekitar.

“Kami berharap kegiatan ini bisa berdampak positif untuk daerah ini dan memberikan manfaat agar pesisir pantai bisa terpelihara, dan tumbuh perikanan dan ekosistem laut yang lebih baik,” harapnya.

Awat mengaku, ribuan mangrove ini khusus ditanam di kawasan hutan mangrove yang berada di pesisir pantai negeri Waai, Pulau Ambon.

“Ini adalah program PLN dan seperti yang disampaikan Pak Deputi (Calvin Tetelepta) bahwa program selanjutnya kita akan lihat di seluruh wilayah provinsi Maluku maupun di Maluku Utara,” katanya.

BACA JUGA: PLN Sofifi Serahkan Bantuan Pendidikan kepada Anggota Paskibraka Nasional 2023 Perwakilan Malut

Sementara itu, Ediyan Syah, Plh EVP (bing) ODM PLN Pusat, mengatakan, penanaman mangrove yang dilakukan merupakan bentuk komitmen terhadap lingkungan dari PLN Pusat termasuk PLN Maluku dan Maluku Utara.

“Hampir semua unit PLN se Nusantara ini senantiasa melakukan penanaman mangrove. Penanaman mangrove ini dalam rangka bagaimana PLN peduli terhadap lingkungan terlebih bagaimana kita bisa untuk berkontribusi untuk menjaga emisi karbon,” katanya.

BACA JUGA :  Nelayan Pulau Liran, Wilayah Perbatasan Semakin Pesimis Menjual Ikan Ke Timor Leste

Ia mengatakan saat ini pembangkit pembangkit listri PLN telah berbasis ramah lingkungan. Ini sudah menjadi prioritas sehingga setiap kegiatan yang dilakukan senantiasa berdampak kepada lingkungan yang sebaik mungkin.

“Salah satu cara untuk memitigasi risiko terjadinya abrasi dapat dilakukan melalui penanaman mangrove. Sehingga saya juga apresiasi buat Pak GM dan tim dari PLN Maluku bagaimana peduli terhadap lingkungan karena kalau kita tidak segera melakukan penanaman ini akan tergerus terus tanah kita,” jelasnya.

Sementara itu, Febry Calvin Tetelepta melihat, PLN saat ini tidak saja mementingkan energi bersih saja dalam rangka transisi energi menuju netzero emission sesuai protokol Paris, tapi paling tidak PLN juga sudah berpihakan untuk menjaga ekosistem lingkungan hidup. “Dalam pengertian menata daerah-daerah yang dianggap bisa menumbuhkan oksigen yang baik dan salah satunya adalah dengan menanam mangrove,” katanya.

Menurutnya, menanam mangrove maka implikasinya adalah oksigen dan ikan menjadi semakin baik, termasuk juga menjaga abrasi dan erosi daripada lingkungan hidup di pantai.

“Kami melihat bahwa komitmen PLN secara nasional terutama di Maluku ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari komitmen PLN untuk menjaga lingkungan hidup selain listrik Maluku yang semakin hari semakin baik,” ungkapnya.

Selain peduli terhadap lingkungan pesisir pantai, Febry berharap PLN di tahun 2024 semua desa di Maluku juga bisa terlistriki dengan baik.

“Terima kasih untuk PLN, terima kasih untuk PLN wilayah Maluku Maluku Utara secara khusus, dan kita tetap jangan lelah bikin bae untuk Maluku,” katanya.

Penulis: Husen Toisuta

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.