TERASMALUKU.COM,-AMBON-Tingkatkan nilai tambah, daya tarik hingga daya saing kuliner khas Pulau Banda Neira, Dinas Pariwisata Provinsi Maluku berikan bantuan 6.000 packaging atau kemasan higienis berdesain kepada pelaku UMKM ekonomi kreatif (ekraf) di Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Sebagaimana diketahui, Pulau Banda jadi salah satu destinasi favorit yang ramai dikunjungi wisatawan setiap tahunnya.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Hans Soumena menjelaskan, di tahun 2023 ini, Dispar Maluku dorong sinkroninisasi produk UMKM ekraf pemula di 6 kabupaten/kota di Maluku agar naik kelas.
“Karena dalam rangka meningkatkan nilai tambah, kita mencoba untuk packagingnya, kita bikin sesuai keinginan pelaku-pelaku. Ini semua dalam rangka meningkatkan nilai tambah yang awalnya gunakan packaging yang sekedar saja, padahal ini (kemasan) merupakan daya tarik untuk konsumen (wisatawan) beli produk tersebut,”terangnya diwawancarai Kamis (9/11/2023) di Ambon.
Ribuan kemasan produk UMKM ekraf bantuan Dispar ini akan diserahkan saat event pariwisata Spice Island 12-14 November 2023 di Pulau Banda.
Bantuan kemasan yang akan diserahkan Dispar nanti seperti kemasan kuliner khas Pulau Banda Neira seperti halua kenari, manisan pala, bakasang, sirup pala dan selai pala. Dan ini nantinya akan ditampilkan secara langsung saat pameran kuliner.
“Kali ini yang kita sasar di Kabupaten Maluku Tengah, dalam rangka Spice Island yang digelar 12 sampai dengan 14 November, sekaligus kita menyerahkan kepada 6 pelaku UMKM, setiap pelaku kita support dengan 1.000 packaging. Jadi ada 6.000 packaging yang kita serahkan,”bebernya.
Bantuan ini diharapkan jadi pemicu dan dapat diteruskan pelaku UMKM ekraf di Pulau Banda secara mandiri tanpa bergantung pada bantuan semata.
“Jadi ini sebagai stimulan saja, trigger (pemicu). Kita berharap mereka bisa mandiri, kita berikan jalurnya, bagaimana pesannya, bagaimana desainnya, bagaimana cetak packaging kita fasilitasi supaya bisa berhubungan dengan pihak-pihak itu, kita punya tenaga-tenaga teknis yang kita coba bekerjasama dengan universitas maupun SMK untuk bersama-sama kita melihat kebutuhan masyarakat,”ujarnya.
Sebelum Banda Neira, Dispar juga sudah lakukan hal serupa di Kabupaten Buru. Di Kabupaten Buru begitu juga di Kota Tual.
“Rata-rata setelah kita bantu, kita bikin jaringan, mereka bisa pesan lewat jaringan itu, jadi kita siapkan infrstruktur jalurnya. Jadi semua ini kita lakukan untuk tingkatkan nilai ekonomis dan nilai tambah dan daya saing, daya tahannya lebih lama itu yang sebenarnya kita inginkan,”tandasnya.
Penulis : Ruzady Adjis
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow