Kendalikan Harga, Pemkot Ambon Perluas Operasi Pasar ke Perkampungan Warga

oleh
oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, memperluas kegiatan operasi pasar di kawasan Wara kecamatan Sirimau Kota Ambon sebagai upaya mengendalikan harga kebutuhan pokok, Jumat (2/2). ANTARA/ Ho- Diskominfo sandi Ambon.

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memperluas kegiatan operasi pasar di kawasan penduduk sebagai upaya mengendalikan harga kebutuhan pokok.

“Operasi pasar kali ini kami menjangkau masyarakat di kawasan Wara, Kecamatan Sirimau, guna membantu warga kota Ambon memenuhi kebutuhan pokok, ” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Josias Loppies, di Ambon, Jumat (2/2/2024).

Ia menjelaskan, operasi pasar sepanjang Januari 2024 dipusatkan di pasar Mardika, dan memasuki bulan Februari, dilanjutkan di kawasan lainnya yang lebih dekat dengan masyarakat.

Menurut dia, operasi pasar dilakukan juga sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga komoditas pangan di pasar, serta untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam rangka menekan laju inflasi.

“Kegiatan operasi pasar sepanjang bulan Februari akan laksanakan di pemukiman masyarakat, guna membantu memenuhi kebutuhan mereka,” katanya.

Operasi pasar di kawasan Wara pihaknya melibatkan distributor Gema Rejeki dengan bahan pokok yang dijual antara lain, beras, telur, bawang putih dan bawang merah.

Sistemnya dengan pembagian kupon sebanyak 500 kupon yang disebar di masyarakat, agar dapat berbelanja kebutuhan pokok tanpa rebutan.

Ia mengakui, antusias masyarakat akan operasi pasar yang dilakukan Pemkot Ambon sangat tinggi, karena harga bahan pokok yang dijual sangat murah, di bawah harga pasaran.

“Kebutuhan pokok dijual dengan harga murah, karena telah disubsidi oleh Pemkot. Misalnya untuk beras Bulog 5 kg, dijual dengan harga Rp55 ribu. Bawang putih Rp32 ribu/kg dan bawang merah Rp34 ribu/kg,” ujarnya.

Kegiatan operasi pasar katanya, akan dilanjutkan ke Pasar Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, guna antisipasi dampak kenaikan harga sejumlah bahan pokok.

“Terjadinya kenaikan harga disebabkan karena kita bukan daerah penghasil, sehingga berharap pasokan dari luar, ketika pasokan terlambat menyebabkan harga naik,” kata Jozias.

BACA JUGA :  Usai BAB Di Pantai Tantui, Gadis 13 Tahun Dicabuli Empat Pria Mabuk, Berikut Kronologisnya

Pewarta : Penina Fiolana Mayaut/Antara
Editor : Evi Ratnawati

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.