TERASMALUKU.COM,-AMBON-Gerakan Membangun Bumi Kalwedo (GMBK) Cabang Tiakur memintah perhatian khusus dan serius dari DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku, untuk mencari solusi terhadap kelangkaan bahan bakar minyak (BBM)di wilayah itu.
Hari ini disampaikan Ketua Ketua Cabang GMBK Tiakur, Beny M . Pitanlakor. Kelangkaan BBM untuk semua jenis dirasakan masyarakat MBD tepatnya di Kota Tiakur Pulau Moa dan sekitarnya yang terjadi sejak 11 Februari 2024 hingga kini, sangat meresahkan warga masyarakat di Pulau Moa.
BACA JUGA : BBM Langka, Aktivitas Warga Kota Tiakur Kabupaten MBD Terhambat
Aktivitas masyarakat menjadi terganggu akibat kelangkaan tersebut. Kelangkaan BBM tersebut berdampak pada proses pelayanan publik di Kota Tiakur, ibukota Kabupaten MBD.
“Melihat situasi yang sedang terjadi di Kota Tiakur pada saat ini, sudah seharusnya ada perhatian khusus dari DPRD sebagai lembaga legislatif dan Pemkab MBD sebagai lembaga eksekutif agar dapat mencari solusi terhadap kelangkaan BBM yang seringkali terjadi di MBD. Sebab tragedi seperti ini seringkali terjadi setiap Tahun seharusnya Pemerintah Daerah sudah mencari solusi yang bisa ditempuh agar dapat mengatasi masalah kelangkaan tersebut,” kata Beny M . Pitanlakor dalam siaran persnya, Selasa (27/2/2024).
Ia mengatakan, jika kelangkaan BBM yang terjadi karena faktor cuaca ekstrim saat ini, maka seharusnya ada tindakan antisipatif yang sudah disiapkan karena kondisi laut wilayah MBD yang sering ekstrim.
Masalah ini kata dia, seharunya menjadi perhatian penuh dari DPRD dan Pemkab MBD sehingga kedepannya tidak terjadi lagi.
“Karena jika tidak ada perhatian maka permasalahan seperti ini akan tarus terjadi di wilayah MBD, hususnya di Kota Tiakur. Sebab akibat dari kelangkaan tersebut menghambat aktivitas masyarakat di Kota Tiakur,” jelas Beny.
Belum lagi informasi yang disampaikan oleh Pemda terkait dengan distribusi BBM yang belum pasti, menyebabkan masyarakat sangat resah dan kecewa dengan distribusi BBM yang tidak tepat waktu. Masalah teknis seperti ini harus dihindari sebab jika tidak maka sangat mempenagruhi tangkat kepercayaan masyarakat kepada Pemda.
“Sebagai organisasi yang juga turut terlibat dalam mengawal setiap masalah sosial, kami meminta kepada Pemeritah Daerah untuk serius dalam merespon tentang kondisi kelangkaan BBM yang sedang terjadi saat ini, agar pada waktu yang akan datang situasi seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Beny.
Menurut Beny, jika faktor cuaca yang dijadikan alasan, maka seharusnya pihak DPRD dan Pemkab MBD memanggil dan menegaskan kepada pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk lebih profesional dan efektif dalam pengelolaan ketersediaan BBM di wilayah MBD, khususnya di Pulau Moa sebagai pusat aktivitas pemerintahan di Kabupaten MBD.
“Untuk mengatasi masalah yang terjadi saat ini, maka perlu adanya tindakan alteratif dan langkah proaktif yang lebih efisien dalam menata proses pemasokan BBM di MBD. Dan ini membutuhkan sinergitas dari semua pihak untuk mencari solusi sehingga tidak menimbulkan kepanikan yang berkepanjangan dikalangan masyarakat tentang kondisi Pulau Moa saat ini,” jelas Beny.
Editor : Hamdi
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow