TERASMALUKU.COM,-AMBON-Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi Maluku menyesali pernyataan Rovik Afifudin selaku anggota DPRD Maluku maupun Ketua Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) yang tak paham proses pembinaan olahraha dan hasil yang di raih oleh kontingen Maluku di PON XXI/2024 Aceh – Sumatera Utara.
Ketua Harian (Kethar) KONI Maluku Mustafa Kamal mengatakan perolehan medali untuk Maluku pada PON XXI Aceh-Sumut ada kemajuan bila dibandingkan dengan PON XX di Papua 2021.
Rovik juga kata Mustafa harus berkaca diri karena FPTI Maluku tidak berhasil meloloskan atletnya ke PON Aceh-Sumut. Hal tersebut lanjut Mustafa menunjukan Rovik sebagai Ketua FPTI Maluku gagal melakukan pembinaan karena tidak bisa meloloskan atlet ke PON, pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.
“Kami menyesalkan pernyataan Ketua FPTI Maluku atas hasil PON Aceh dan Sumut yang menyebut Maluku berduka atas hasil PON. Bicara hasil PON Papua dan PON hari ini (Aceh Sumut) kami menggap ada progres, ada kemajuan. Di Papua dapat lima medali emas, tapi empat emas itu disumbangkan oleh atlet-atlet Pelatnas, seperti La Memo dan Chelsea Corputty menyumbangkan tiga emas serta Alvin Tehupeiory dari atletik. Kalau hasil PON saat ini, saat ini Maluku tidak ada atlet Pelatnas semua dari Pelatda dan bisa sumbangkan dua emas, dan itu progres” kata Mustafa dalam siaran persnya, Selasa (24/9/2024).
Mustafa mengaku Maluku pada PON XX/2021-Papua membawa pulang 15 medali yang terdiri dari 5 medali emas, 4 perak dan 6 perunggu, karena empat emas diantaranya diraih oleh para atlet yang dibina di Pelatnas.
Saat itu, rincinya, lima medali emas diraih oleh Chelsea Corputty (Dayung – Rowing Lighweight Single Sculls Putri), Asuhan Pattiiha/Memo (Dayung – Rowing Double Sculls Putra), Memo (Dayung – Rowing Single Sculls Putra), Alvin Tehupeiory (Lari 400 meter Gawang Putri) dan Yulius Frando Lumoly (Tinju Kelas 56 Kg Putra). “Berbeda dengan PON XXI/2024 ini, yang mana semuanya merupakan hasil pembinaan pengprov di daerah maupun Pelatda,” ungkapnya.
Rovik Afifudin, katanya, juga tak paham mekanisme pembinaan olahraga karena proses latihan maupun pembinaan secara berkelanjutan merupakan ranah masing-masing pengurus cabang olahraga.
“KONI hanya mengurus kegiatan-kegiatan yang bersifat multievent seperti POPMAL, Pra PON maupun PON,” katanya.
Mustafa juga menyentil keberadaan Rovik Afifudin selaku Ketua Pengprov FPTI Maluku yang tak mampu membawa atlet-atletnya meraih tiket PON XXI/2024.
“Pada PON Papua itu ada atlet panjat tebing yang meraih tiket PON murni sesuai hasil babak kualifikasi, sementara pada PON XXI Aceh Sumut, tak ada satu pun atlet panjat tebing yang meraih tiket PON. Ini bukti nyata Rofik Afifudin selaku Ketua Pengprov FPTI Maluku terjun bebas karena gagal mempertahankan prestasi cabang olahraga yang dipimpinnya,” ungkapnya.
Selain itu, Mustafa juga membeberkan prestasi atlet Maluku yang dibina di daerah juga meningkat karena terbukti atlet yang lolos babak kualifikasi guna mengikuti PON XXI sebanyak 54 atlet yang didampingi 28 pelatih/teknisi, sementara pada PON XX/2021 hanya 43 atlet dan 26 pelatih/teknisi.
“Dari sisi jumlah cabang olahraga yang lolos sebenarnya juga sama yaitu 14 cabang olahraga, namun saat pelatda ada 1 atlet dari cabang olahraga Hapkido sakit sehingga tidak bisa melanjutkan proses Pelatda serta tidak bisa digantikan dengan atlet lain,” jelasnya.
Dikatakan, medali yang diraih para atlet Maluku di PON XXI/2024 sudah sangat baik jika dikaitkan dengan Pelatda yang baru dilaksanakan pada 20 Juni 2024.
“Pelatda baru mulai dilaksanakan pada 20 Juni 2024, karena kita sesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Seluruh proses Pelatda hingga keikutsertaan di PON dibiayai sepenuhya oleh Pemprov Maluku, sehingga jika jumlah medali yang diraih para atlet Maluku di PON XXI/2024 itu sudah sangat baik. Selain itu seluruh atlet juga merupakan atlet binaan pengprov dan pelatda. Tidak ada lagi atlet Pelatnas..
Ia menambahkan, provinsi lain juga mengalami fluktuasi perolehan medali di PON karena memang di tahun 2024 ini hampir seluruh provinsi mengalami kendala dukungan pembinaan dari masing-masing daerah.
Sebagaimana diketahui pada PON XXI2024, kontingen Maluku meraih 13 medali yang terdiri dari 2 emas, 3 perak dan 8 perunggu. Perolehan medali tersebut membuat Maluku menempati peringkat 31 dari 39 provinsi peserta PON XXI.
2 medali emas diraih oleh duet pedayung Rusdi Elly/Arni Silva Pattipeiluhu di Rowing Beach Sprint (RBS) Coastal Mixed Double (CM1X2X) serta petinju Welmy Pariama di kelas Kelas 66 – 70 Kg Putri.
3 medali perak diraih petarung Yulia Tomasoa di cabang olahraga muaythai kelas 54 kg putri, kuartet pedayung Arni S Pattipeiluhu/Issa Behuku/Maria Florensia Bahy/Popy Hatu di nomor rowing Quadruple Scull Putri (W4X), serta pedayung Issa Behuku di nomor RBS Coastal Women’s Solo (CW1X).
Sementara 8 perunggu diraih oleh pedayung Issa Behuku di nomor Rowing Woman Single Sculls (W1X), duet pedayung Issa Behuku/Arni Silva Pattipeiluhu di nomor Rowing Woman Double Sculls (W2X), duet pedayung Susana R Salamahu/Vanessa Batuwael di nomor Rowing Woman Light Weight Double Sculls (LW2X), Rahma Dwi Afrilia (Kickboxing Nomor Creative Form Open Hands Indiidual), Astrid Marsella Teng (Selam Laut Nomor 5 Point Course), kuartet pelari Rendy Telussa/Yacob Souhoka/Yanes Souissa/Adam Dace Latupeirissa (Atletik nomor lari 4 x 400 meter putra), Hendrikus Rahayaan (Kickboxig – Nomor Low Kick -63,5 Kg Putra) serta Thomas M Murehuay (Kempo – Randori Kelas 55 Kg Putra).
Pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara, kontingen Maluku mengikutsertakan 54 atlet dan 28 pelatih/teknisi yang berasal dari 13 cabang olahraga yaitu Atletik, Biliar, Dayung, Karate, Kempo, Kick Boxing, Menembak, Muaythai, Selam, Taekwondo, Tarung Derajat, Tinju dan Wushu. (***)
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow