“Kita usulkan 10 unit armada sampah di rencana kerja pemerintah tahun 2025, karena kebutuhan pelayanan pengangkutan sampah cukup tinggi di kota Ambon, ” kata Kepala DLHP kota Ambon, Alfredo Hehamahua, di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan, sampai hari ini beberapa jalur angkut sampah yang seharusnya menjadi jalur utama, tidak terlayani karena keterbatasan armada.
Di sisi lain sejumlah wilayah juga belum bisa terjangkau karena orbitasi dan topografi wilayah di Kota Ambon yang perbukitan.
Saat ini katanya, armada sampah yang dimiliki Pemkot Ambon ada 24 unit truk sampah, delapan truk amrol, tiga mobil, dan 30 armada roda tiga yang beroperasi setiap hari.
“Armada sampah ini melayani lima kecamatan di Kota Ambon, ditunjang petugas sampah termasuk penyapu jalan dan petugas taman,” katanya.
Ia menyatakan, usulan penambahan armada sampah menyesuaikan kemampuan keuangan daerah, karena itu akan menyesuaikan jalur pengangkutan sampah yang dinilai kurang memadai karena volume sampah yang cukup tinggi.
Masalah sampah katanya, menjadi permasalahan global, regional, juga lokal, tak terkecuali di Kota Ambon karena sampah yang dihasilkan per hari berkisar 246,74 ton, sementara kemampuan daya angkut Pemkot hanya 185,5 ton per hari.
Volume sampah di Kota Ambon mencapai 246,74 ton per hari, sedangkan armada pengangkut sampah yang dimiliki oleh DLHP Ambon tidak dapat mengatasi sampah di seluruh kota tersebut.
Pihaknya berharap, upaya penanganan sampah mulai dari tingkat rumah tangga di setiap desa, kelurahan dan negeri akan dapat mengurangi volume sampah yang harus diangkut ke tempat pemrosesan akhir.
“Dengan keterbatasan itu maka sampah menjadi masalah besar bagi Kota Ambon. Terbukti tumpukan sampah masih ada di seluruh sudut kota dan sulit diselesaikan dalam waktu singkat,” ujarnya.
Editor : Budhi Santoso