Satker PJN Wilayah 1 Maluku Fokus Perbaiki Infrastruktur Jalan Jembatan Rusak Terdampak Bencana Alam, Sudah Diusulkan ke Pusat

oleh
Peta titik lokasi terdampak bencana alam di Pulau Buru. Sumber : Satker PJN Wilayah 1 Maluku

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional (BPJN) melalui Satker PJN Wilayah 1 kini fokus untuk perbaiki kerusakan infrastruktur jalan jembatan di wilayah kerjanya yang terdampak bencana alam.

Sebagaimana diketahui, periode Mei hingga Agustus 2024 kemarin intensitas curah hujan sangat tinggi picu bencana alam banjir maupun tanah longsor hingga akibatkan infrstruktur jalan dan jembatan di sejumlah titik lokasi di Pulau Buru dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang jadi wilayah kerja Satker PJN Wilayah 1 Maluku ini alami kerusakan.

Akibatnya, akses transportasi pun ikut terdampak akibat rusaknya infrastruktur jalan jembatan.

Penanganan darurat di lokasi-lokasi terdampak pun langsung dilakukan pihak Satker PJN Wilayah 1 Maluku. Akses transportasi kembali berjalan normal.

Satker PJN Wilayah 1 Maluku kini fokus untuk perbaikan permanen atas kerusakan-kerusakan infrastruktur terdampak tersebut.

Perencanaan untuk perbaikan permanen dilakukan.

“Secara umum sudah tersambung, masih ada titik-titik belum ditangani, titik-titik itu kita masih dalam proses perencanaan,”tutur Kepala Satker PJN Wilayah 1 Maluku, Bagus Artamana menjawab terasmaluku.com Senin (30/9/2024).

Terkait ini, pihaknya juga sudah ajukan usulan ke Pusat.

“Sudah di usulkan titik-titik yang mengalami bencana ini untuk di tangani di tahun anggaran 2025. Kami kemarin rapat dengan pusat dan akan dialokasikan di tahun anggaran 2025. Semoga anggaran tersedia dan bisa kita tangani seluruhnya,”tandasnya.

Lokasi Terdampak

Pulau Buru :

Berdasarkan data BPJN Maluku Satker PJN Wilayah PPK 1.2; 1.3; 1.4, titik lokasi terdampak bencana alam paling terdampak di Pulau Buru yaitu ruas Jalan Mako-Modanmohe.

Rinciannya jalan retak/amblas terjadi pada Sta. 28+500, Sta. 29+600, Sta. 29+675 dan Sta. 40+400, juga di Sta. 38+300, Sta. 40+350, Sta. 40+720, Sta. 40+790, Sta. 42+575 dan Sta. 42+860.

BACA JUGA :  Gerrard tepis rumor, gantikan Klopp di Liverpool

Longsor di Sta 24+660, Sta. 36+200, Sta 36+450 dan Sta. 36+650 juga di Sta. 08+400, Sta. 09+850 dan Sta. 14+450.

“Sta. 24+660 longsor lereng atas dan menutupi badan jalan, Sta. 36+200, Sta. 36+450 dan Sta. 36+650 longsor lereng bawah dan badan jalan putus,”jelasnya.

Akses transportasi melalui ruas jalan Mako-Modanmohe yang hubungkan Kabupaten Buru dan Buru Selatan ini bahkan sempat putus total.

Tanggap Darurat langsung dilakukan dengan terjunkan Tim Reaksi Cepat Tanggap Darurat Bencana lengkap dengan peralatan pendukung seperti alat berat.

“10 kita lakukan penanganan, alat berat kita kerahkan dan tersambung dalam tempo 10 hari tersambung,”terangnya.

Serta rusaknya gorong-gorong di Sta 07+160, Sta 07+460 dan Sta 09+650 maupun pada Sta. 13+885 dan Sta. 15+100 terendam banjir.

Seram Bagian Barat

Lokasi terdampak di Kabupaten SBB

Di Kabupaten SBB, infratsruktur jalan jembatan terdampak bencana alam rinciannya di Jembatan Wai Masika II pada ruas Jalan Sp. 3 Kotania-Waisala (-3,0802 ; 128,0269) terjadi gerusan pada abutment jembatan yang akibatkan penurunan bangunan atas jembatan.

Dalam waktu satu minggu, penanganan darurat dengan jembatan bailey sudah terkontruksi dan lalulintas melalui jembatan sepanjang 15,7 meter dan lebar 5,5 meter ini pun kembali normal.

Jembatan Air Buaya pada ruas jalan SP. Waipirit-Waiselan ambruk. Jembatan pengganti sementara dari bailey rusak diterjang banjir sungai Air Buaya. Penanganan darurat dilakukan, bailey baru dipasang dan lalulintas kembali normal.

Longsor tutupi jalan pada Sta. 06+200, Sta. 23+900, Sta. 27+900 dan 37+200 ruas jalan Waiselan-Latu serta jalan amblas pada Sta. 39+150. Penanganan darurat juga dilakukan.

Penulis : Ruzady Adjis

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.