TERASMALUKU.COM,-AMBON-Dana Insentif Covid-19, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Puskesmas Amahai Tahun Anggaran 2020 hingga 2023 diduga dikorupsi.
Dari informasi yang dihimpun, dana Insentif Covid, BOK dan JKN tersebut diduga dikorupsi Kepala Puskesmas Amahai, Jacklin Sahertian.
Terkait dana insentif covid-19, diduga Kepala Puskesmas Amahai lakukan pemotongan. Jumlahnya bervariasi.
Padahal kata sumber, sesuai aturan Kementerian Kesehatan, insentif covid tak boleh dipotong
Sementara terkait dana BOK dan JKN, diinformasikan banyak kegiatan yang tidak dilakukan tapi dibuatkan laporan pertanggungjawaban untuk cairkan anggaran alias fiktif.
“Kalau BOK dan JKN ini kegiatan tidak ada atau fiktif tapi buat laporan ada kegiatan,”ungkap sumber terpercaya yang enggan disebut namanya ini Kamis (17/10/2024).
Atas kasus dugaan korupsi ini, sumber memastikan pihak Kejaksaan Negeri Maluku Tengah sedang melakukan penyelidikan (Lidik) karena sejumlah saksi sudah diperiksa.
Mirisnya lagi, kabar tak sedap ikut mencuat atas penanganan kasus yang satu ini.
Kabarnya, pihak Kejari Malteng sengaja tutupi penyelidikan kasus dugaan penyalahgunaan anggaran insentif covid, dana BOK dan JKN pada Puskesmas Amahai ini karena ada isu kasus ini akan ditutup meski terindikasi kuat ada perbuatan melawan hukum yang terjadi.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Malteng, Sry Paulus bungkam.
Panggilan seluler maupun pesan singkat via WhatApps yang dilayangkan terasmaluku.com hingga berita ini dipublis enggan direspon.
Terpisah, Kasi Intel Kejari Malteng, Marcus Yongen Pangkey mengaku belum mendapatkan informasi terkait hal ini.
“Saya belum dapat informasi itu, harus konfirmasi dulu ke Bidang Pidana Khusus terkait yang ditanyakan ini, nanti saya konfirmasi dulu besok,”jawab Juru Bicara Kejari Malteng ini via seluler, Kamis petang.
Penulis : Ruzady Adjis
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow
