Aktivis Perempuan dan Anak Kecam Closing Statement Paslon 02 di Debat Pertama Pilgub Maluku

oleh
Direktur Yayasan Parakletos Maluku, Elsye Syauta Latuheru. Foto : tangkapan layar

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Closing statement Pasangan Calon Nomor Urut 2 saat Debat Pertama Pilgub Maluku Tahun 2024 yang dihelat Sabtu (26/10/2024) dikecam aktivis perempuan dan anak.

Closing statement Paslon 02 dinilai rendahkan kaum perempuan.

Kecaman ini disampaikan Direktur Yayasan Parakletos Maluku, Elsye Syauta Latuheru melalui video tiktok berdurasi 1 menit 52 detik yang beredar.

Elsye katakan, dirinya Sabtu malam dipercayakan mengikuti Debat Pasangan Calon Gubernur Maluku Tahap Pertama, sangat meriah dan baik.

“Namun ada satu hal yang cukup membuat kesedihan karena ada pernyataan closing statement dari Pasangan Calon Nomor Urut 2 yang mengajak menusuk pilihan pada nomor dua tapi ada dengan sepenggal kalimat yang menurut saya yang kalau ini ditanggapi cukup berdampak,”kata Elsye dalam video tersebut.

Elsye heran, Paslon 02 Pilgub Maluku gunakan diksi “yang di tengah” dan “sedap” pada closing statement mereka, itu dapat diartikan negatif dan merendahkan perempuan.

“Salah satu pernyataannya adalah pilih nomor dua karena di te*ah itu s**p. Itu bahasa yang menurut kami tidak etis, kenapa? Penekanan kalimat sedap itu kalau diartikan secara negatif itu seakan-akan merendahkan perempuan,”kecamnya.

Padahal kata dia debat Pilgub adalah ruang publik yang terbuka. Harusnya pemilihan diksi yang lebih baik dan sopan, karena ada aturan dalam melaksanakan debat harus sopan. “Kenapa harus memilih kata-kata yang bisa membuat bias, membuat pandangan dan tafsiran yang bisa saja negatif,”tegasnya.

Elsye tegaskan, perempuan janganlah disakiti dengan pandangan atau pernyataan seperti itu. “Itu tidak baik menurut kami. Jadi sekali lagi ini penyesalan kami bahwa ternyata di ruang publik masih menggunakan kata-kata yang tidak etis untuk mengajak kita meramaikan pesta demokrasi ini,”

BACA JUGA :  Bupati SBT Programkan Rampungkan Jalan Banggoi-Werinama Di 2020

Padahal kata dia, debat Pilgub Maluku Jilid I itu sudah baik jalannya, naun dirusak dengan pernyataan yang dinilai lecehkan perempuan.

“Semua proses yang tadi (debat) yang sebenarnya sudah baik, tapi ada riak kecil itu yang membuat saya sebagai perempuan juga merasa tidak nyaman karena penyataan seperti itu bisa disalah tafsirkan,”tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow