TERASMALUKU.COM,-AMBON-Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath (HL-AV) di Pilkada Maluku Tahun 2024 ungguli dua rival.
Hasil survei Pusat Studi Demokrasi dan HAM, Surabaya, elektabilitas Paslon Nomor Urut 3 HL-AV menunjukkan tren peningkatan dibanding paslon Murad Ismail-Michael Wattimena (MI-MW) dan Jeffry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas (JAR-AMK).
Survei dilakukan pada 1-15 Oktober 2024 atau kurang dari dua bulan menjelang pemungutan suara Pilkada Maluku, 27 November 2024.
Populasi survei adalah warga Maluku di 11 kabupaten/kota yang sudah berusia 17 tahun atau lebih. Sampel survei ini sebanyak 1.200 orang diambil menggunakan metode secara acak bertahap (multistage random sampling) dengan margin of error sebesar kurang lebih 3 persen.
Hasil survei, elektabilitas paslon HL-AV berjargon Lawamena meraih suara 37,1 persen, disusul MI-MW 35,8 persen dan JAR-AMK 23,5 persen. Sedangkan 3,6 persen belum menentukan pilihan.
Elektabilitas HL-AV ini meningkat 4 persen dari survei sekaligus kudeta elektabilitas paslon MI-MW yang turun 3 persen dari hasil survei Agustus 2024.
Sebelumnya, hasil survei Agustus 2024, MI-MW teratas dengan 38,3 persen, HL-AV 33,1 persen dan JAR-AMK 21,5 persen.
“HL-AV meningkat sebesar 4 persen, sedangkan MI-MW mengalami penurunan 3 persen begitu juga JAR-AMK turun 2 persen dibandingkan survei Agustus 2024,”tulis hasil survei Pusat Studi Demokrasi dan HAM dirilis Minggu (10/11/2024).
Hasil survei terbaru ini, tingkat kesukaan terhadap Hendrik Lawerissa sebesar 82.7 persen, sementara kesukaan terhadap Abdullah Vanath 82 persen.
Survei menunjukkan sebanyak 66 persen responden yang merupakan representasi warga menginginkan pergantian Gubernur Maluku di Pilgub 2024.
Swing voters atau pemilih rasional yang dapat berubah pilihan sesuai dengan ide atau gagasan tertentu pada Pilkada di Maluku mencapai 51.2 persen, yang belum menentukan pilihan (undecided voters) mencapai 17.5 persen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan pilihan antara lain: faktor kualitas calon sebesar 53.7 persen; faktor program-program yang ditawarkan 11.2 persen; dan faktor ketokohan 13.3 persen.
“Responden yang menginginkan paslon gubernur-wagub Maluku mengentaskan masalah pengangguran sebanyak 33.8 persen, masalah pembangunan infrastruktur 30.6 persen, persoalan subsidi dan harga sembako masing-masing sekitar 7 persen,”tulis Pusat Studi Demokrasi dan HAM lebih lanjut dalam kesimpulannya.
Penulis : Ruzady Adjis
**) Ikuti berita terbaru TERAS Maluku di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow