Sekjen PERSEPI: Yang Ribut Efek Pembulatan Tidak Paham Matematika Dasar

oleh
oleh
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI), Djayadi Hanan. FOTO: Gatra.com

JAKARTA-Sekretaris Jenderal Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI), Djayadi Hanan, mengkritisi polemik seputar pembulatan dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait peta kontestasi Pilgub Maluku Utara.

Djayadi menjelaskan, apa yang terjadi dengan hasil survei Indikator di Maluku Utara merupakan hal yang kerap dialami lembaga survei. Menurut Djayadi, hal tersebut bukan karena lembaga survei salah menghitung, tapi efek pembulatan.

“Jadi soal 100,1 persen itu tidak perlu diributkan, karena yang ribut malah ketahuan tidak memahami Matematika dasar,” kata Djayadi, Selasa (12/11/2024).

Dalam survei Indikator, terjadi pembulatan angka dalam temuan elektabilitas. Namun, jika dijumlahkan, totalnya menjadi 100,1 persen.

Soal polemik yang muncul, Djayadi kembali menegaskan hal tersebut bukan kesalahan menghitung, melainkan efek pembulatan.

“Suatu bilangan dapat dibulatkan ke atas atau ke bawah dengan pembulatan bilangan. Ini karena komputer tidak dapat secara akurat menggambarkan beberapa angka,” ujar Djayadi.

Djayadi melanjutkan, “secara khusus komputer hanya dapat menggambarkan angka bulat dalam batas tertentu, tergantung pada ukuran kata yang digunakan untuk menggambarkan angka bulat.” (***)

**) Ikuti berita terbaru TERAS Maluku di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

BACA JUGA :  Polresta Ambon Terjunkan 100 Personel Amankan Pelantikan Penjabat Bupati/Walikota

No More Posts Available.

No more pages to load.