TERASMALUKU.COM,-AMBON– Menyusul daerah lainnya di Indonesia, Maluku membentuk Forum Energi Maluku (FEM) sebagai upaya mendorong transisi energi terbarukan sesuai dengan tujuan umum rencana energi daerah (RUED) dan mendorong pencapaian target RENSTRA.
Sesuai Peraturan Daerah No 1 Tahun 2022 telah diatur keanggotaan kelembagaan yang terdiri dari unsur Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, akademisi, asosiasi profesi, pelaku usaha dan pengguna.
Pembentukan ini diharapkan dapat memudahkan proses transisi energi dan sebagai ruang dalam mendorong kerja sama, berbagi pengetahuan, membangun sinergi kolaboratif di antara para pemangku kepentingan, dan menjawab tantangan yang selama ini ditemui di sektor energi di Maluku.
Mengusung tema “Bersinergi Mempercepat Transisi Energi di Maluku”, kegiatan ini rencananya dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Rabu dan Kamis (20-21/11/2024). Kegiatan berlangsung di salah satu hotel di kota Ambon.
Selain pembentukan forum tersebut juga dilakukan side event yang berisi presentasi prototipe kompetisi inovasi energi terbarukan, gelar wicara, lokakarya, dan presentasi rencana investasi energi terbarukan di Provinsi Maluku.
Forum energy Maluku 2024 dibuka oleh Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie. Hadir Konsoler Pembangunan Kedutaan Besar New Zealand, Kirk Yates, dan perwakilan Kementerian ESDM Republik Indonesia, serta pemangku kepentingan di Provinsi hingga Kabupaten/Kota.
“Kami berharap forum energi Maluku ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Pj Gubernur Maluku, Sadali Ie.
Sadali berharap semua elemen masyarakat dapat mendukung keberadaan Maluku Forum Energy. Juga dapat bersama-sama mengeksplorasi Sumber Daya Alam (SDM) untuk kemakmuran masyarakat.
“Kami berharap semua elemen masyarakat di Maluku dapat mendukung keberadaan forum energi Maluku untuk kita sama-sama bahu membahu mengeksplorasi mengolah sumber daya alam yang kita miliki untuk kesejahteraan Maluku ke depan,” pintanya.
Gissle Larcombe, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta, dalam sambutannya mengatakan, Selandia Baru mendukung percepatan transisi energi terbarukan di Indonesia melalui kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan, terutama di Indonesia Timur.
“Kami akan terus bekerja sama dan mendukung Pemerintah Indonesia melalui program dalam pengembangan energi terbarukan, diantaranya tenaga solar dan panas bumi, serta membantu dalam pengembangan kapasitas guna alih pengetahuan antara New Zealand dan Indonesia,” kata Gissle.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Maluku, Abdul Haris dalam laporannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Kerjasama diharapkan dapat mencapai target transisi energi yang telah ditetapkan dalam RUED Provinsi Maluku 2022-2050.
“Kami optimis bahwa dengan terbentuknya Forum Energi Maluku, upaya untuk mempercepat penggunaan energi terbarukan dapat lebih terstruktur sehingga proses transisi energi lebih cepat dilakukan,” ungkapnya.
Forum ini, lanjut Haris, diharapkan dapat menjadi katalisator dalam mengatasi berbagai tantangan yang selama ini menghambat proses transisi energi, terutama dalam hal akses energi di wilayah terpencil.
“Sinergi ini tentunya akan sangat membantu dalam pengembangan kapasitas teknis dan adopsi teknologi yang lebih modern untuk Provinsi Maluku,” jelasnya.
Safitri Yanti, Baharuddin Programme Manager NZMATES, menyampaikan, inisiatif ini selaras dengan misi NZMATES untuk mendukung percepatan transisi energi di Maluku melalui peningkatan kapasitas, inovasi teknologi, dan kerja sama yang berkelanjutan.
Forum ini, kata dia, berpotensi besar untuk memperluas kolaborasi dalam percepatan pemanfaatan energi terbarukan di Maluku, baik melalui pembangkit listrik tenaga surya, hidro, maupun inovasi energi terbarukan lainnya.
“NZMATES juga berharap untuk terus memberikan dukungan teknis dan membuka peluang untuk proyek-proyek energi terbarukan yang sudah dicontohkan, dapat diduplikasi di wilayah lain di Provinsi Maluku, maupun Indonesia,” jelas Safitri.
Safitri menyebutkan, melalui 1st Maluku Energy Forum 2024, diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam mengakselerasi penerapan solusi energi berkelanjutan di Maluku. Juga bisa menciptakan dampak positif yang signifikan bagi layanan dasar masyarakat, lingkungan, serta meningkatkan perekonomian daerah.
“Selain itu, agar dapat berkelanjutan maka diharapkan bukan hanya mengejar banyaknya infrastruktur yang akan dibangun namun bagaimana upaya-upaya pemeliharaan dan pengoperasian yang baik sehingga investasi yang ada tidak sia-sia dan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Husen Toisuta
**) Ikuti berita terbaru TERAS Maluku di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow