Saling merangkul menjadi penutup yang manis usai debat pamungkas calon Gubernur dan wakil Gubernur Maluku (23/11/24). Spirit yang senada pasti ada pada pasangan calon bupati dan wakil bupati, calon walikota dan wakil walikota di sebelas kabupaten/kota se-Maluku. Esok kita memasuki tiga hari tenang, lalu tiba pada hari bersejarah yang dinantikan bersama, Rabu, 27 November 2024, Pilkada serentak se-Indonesia.
Semua proses kampanye dan sosialisasi diri dan visi misi sudah disampaikan dengan berbagai variannya. Ada banyak cerita dan warna. Syukurlah bahwa semua pasangan calon dalam keadaan sehat walafiat, dan tidak terjadi musibah fatal seperti yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Semua itu adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Maka marilah saling merangkul. Bukan saja di antara para calon kepala daerah. Saling merangkul di antara para partai pengusung, tim sukses dan para pendukung serta seluruh warga Maluku. Semuanya digerakan oleh spirit Katong Samua Basudara, sebagai kearifan lokal masyarakat Maluku. Katong Samua Basudara adalah tali spiritual penghubung yang kuat melintasi batas suku, agama, budaya, status sosial dan lainnya. Katong samua basudara adalah perekat persaudaraan inklusif yang mempersatukan perbedaan apapun. Ale rasa beta rasa, katong samua satu gandong. Gandong kemanusiaan, gandong kebangsaan.
Marilah semua yang punya hak pilih datang ke TPS. Jangan sia-siakan kesempatan demokrasi ini. Ciptakan suasana yang damai dan penuh kekeluargaan, sebab siapa pun yang menang, kelak akan menjadi pemimpin kita semua. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadilah pemilih cerdas, kritis dan andalkan hati nurani. Jangan terjebak politik uang, sebab uang dapat mendatangkan bencana. Pilihlah calon yang dapat dipercaya dan dapat membawa Maluku ke arah yang lebih baik.
Kita juga mendoakan rekan-rekan penyelenggara Pilkada di tingkat provinsi dan kabupatan/kota utamanya KPU dan BAWASLU. Panitia pemilihan kita doakan agar tetap sehat dan semangat. Laksanakan tugas dan penuh rasa tanggungjawab. Hindari menyalahgunakan kuasa dan wewenang yang anda miliki. Ada ungkapan “menang di pemilihan, kalah di penetapan”. Ini tentu peringatan dini, utamanya kepada para penyelenggara pilkada agar bekerja dengan penuh kejujuran dan takut Tuhan. Kita ingin Pilkada yang bersih, tidak ternodai manipulasi. Tinggalkan legacy yang indah.
Peran pengawasan partisipatif perlu terus dioptimalkan. Rekan-rekan pers dan pengguna media sosial serta masyarakat agar berperan positif. Jadikan pers sebagai media keempat demokrasi, penjaga kebenaran dan keadilan. Jika terjadi pelanggaran, jangan lupa dokumentasi dan laporkan sesuai dengan prosedurnya. Jangan takut melapor jika demi kebenaran dan keadilan. Kita tidak mungkin membangun masa depan yang baik dengan kebohongan dan kemunafikan.
Katong Samua Basudara, jangan ada luka di antara kita. Katong Samua Basudara terpanggil membangun Maluku yang bahagia. Semua orang punya tanggungjawab bersama. Terlalu riskan jika politik diserahkan kepada segelintir elite atau politisi saja. Politik bukan wilayah tabu. Siapa saja boleh bahkan harus berpolitik, jangan a-politis. Yang penting politik dilakukan dengan niat dan tekad yang luhur, kritis dan empatik, demi memperjuangkan kemasalahatan bersama, tanpa membedakan suku, agama dan budaya. Politik yang bermartabat. Itulah politik Katong Samua Basudara. Selamat memilih dengan gembira ! (RR).