Masyarakat Pesisir Kepulauan dan Literasi Fintech (financial technology)

oleh
oleh
Frischilla Pentury. Dok. Pribadi

Secara umum pada wilayah perkotaan, seiring dengan semakin meluasnya penggunaan telepon pintar dan meratanya akses internet dengan kecepatan yang tinggi menyebabkan penetrasi penggunaan aplikasi dan terknologi terkait dalam komunikasi serta aktivitas penunjang lainnya menjadi barang umum dan menjadi bagian dari gaya hidup. Salah satu tren pemanfaatan telepon pintar dan internet dalam kaitannya dengan penunjang kegiatan sehari-hari masyarakat perkotaan adalah penggunaan aplikasi mobile banking untuk kegiatan pembayaran tagihan serta transaksi pembelian barang dan jasa.

Tren pemanfaatan aplikasi mobile banking untuk transaksi keungan masyarakat perkotaan tentu saja tidak lepas dari berbagai hal yang saling mendukung. Faktor pertama adalah akses fisik berupa teknologi. Banyaknya menara pemancar sinyal internet yang merata dan berkecepatan tinggi, beragamnya varian dari telopon pintar yang dijual, dukungan dari pihak perbankan dalam mudahkan transaksi dengan aplikasi mobile banking hingga adopsi dari para penyedian layanan barang dan jasa dalam menerima pilihan transaksi pembayaran tanpa pemayaran tunai, merupakan contoh akses fisik yang ada di masyarakat perkotaan.

Faktor kedua adalah kondisi sosial dan budaya dimasyarakat perkotaan. Gaya hidup masyarakat perkotaan yang ingin serba efisien dan cepat, ekpos yang besar pada gaya hidup di kota besar lainnya lewat media sosial, literasi yang baik pada pemanfataa teknologi informasi hingga perasaaan nyaman dan aman adalah faktor-faktor sosial budaya yang mendukung maraknya penggunaan aplikasi mobile banking dan aplikasi terkait lainnya dalam kegiatan transaksi sehari-hari.

Hingga pada akhir tahun 2024 menurut laporan dari Bank Indonesia (BI) bahwa sebanyak 1.960,8 juta transaksi mobile banking yang mana angka ini meningkat 37,1% dibandingkan pada tahun 2023, dengan nilai transaksi pada periode kuartal pertama tahun 2024 senilai Rp5.340,92 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan layanan mobile banking dan fintech secara umum pada khususnya pada transaksi mobile banking, transaki digital dan penggunaan QRIS di 2024.

BACA JUGA :  Meski Alami Insiden Kandas, KM. Tidar Tak Alami Kerusakan Fatal

Semakin banyak pertukaran dan perpindahan uang dimasyarakat maka roda perekonomian dimasyarakat akan berjaalan dengan baik. Skala perekonomian yang cepat dan relative besar di wilayah perkotaan juga memungkinkan terjadinya peningkatan volume transaksi yang besar antar warga perkotaan. Hal ini menyebabkan banyaknya UMKM dan individu di perkotaan menggunakan mobile banking untuk keperluan transaksi keuangan.

Sebagai perbandingan dengan wilayah pedesaan termasuk wilayah pesisir pedesaan pada daerah kepulauan bahwa estimasi warga perkotaan dan pedesaan yang menggunakan aplikasi mobile banking adaah 60%-70% di wilayah perkotaan, 15%-20% di wilayah pedesaan bukan wilayah pesisir kepulauan, serta untuk wilayah pedesaan pesisir pada daerah kepualauan proporsi penggunaan mobile banking pada tranksasi keuangan adalah sebesar 5% hingga 10%. Kesenjangan antar wilayah ini menyebabkan pergerakan perekonomian pada wilayah pedesaan baik non kepualauan dan kepulauan menjadi lambat dan sulit untuk diakselerasi.

Beberapa faktor penyebab kesenjangan dan lambatnya penetrasi penggunaan fintech lebih khusus penggunaan aplikasi mobile banking pada transaksi keuangan sehari-hari adalah faktor dukungan infrastruktur teknologi. Hal ini disebabkan karena infrastruktur teknologi masih rendah karena biaya tinggi akibat hambatan geografis. Faktor lainnya adalah adopsi uang luas baik konsumen maupun penyedia layanan barang dan jasa yang mau dan percaya untuk menggunakan fasilitas mobile banking untuk transaksi keuangan. Faktor sosial budaya juga sangat berperan dalam lambatnya penetrasi pengguaan fintech dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terkait dengan kebiasaan masyarakat yang masih lebih percaya pada bentuk fisik dari uang dalam melakukan transaksi. Selanjutnya faktor penting lainnya yang juga memiliki peran penting dalam penetrasi fintech di wilayah pedesaan adalah literasi pada penggunaan fasilitas fintech untuk keperluan sehari-hari.

Secara khusus pada UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) pada wilayah pedesaan pesisir kepulauan bahwa penggunaan pemanfaatan fintech untuk transaksi bisnis menjadi sangat penting untuk efisiensi transaksi, meningkatkan daya saing usaha, memperluas akses dan mempermudah transaksi keuangan serta mendukung pencataan operasional usaha yang juga dapat menjadi bukti kapasitas dan skala usaha dalam pengajuan kredit usaha ke bank dan fasilitas keuangan lainnya. Berdasarkan hasil diskusi dengan pejabat salah satu bank BUMN di wilayah pesisir di Kepulauan Kei, Provinsi Maluku bahwa fasilitas pada aplikasi mobile banking untuk pencatatan transaksi keuangan dapat digunakan untuk menjadi jaminan pemberian kredit usaha yang sering kali menjadi kelemahan para pengusaha mikro dan kecil di wilayah pesisir pedesaan.

BACA JUGA :  Terkendala Cuaca Buruk, PLN UIW MMU Pastikan Suplai BBM untuk Penyalaan Listrik ke Daerah Dilakukan Akhir Pekan Ini

Namun demikian, untuk meningkatkan penggunaan dan akses mobile banking oleh UMUM di wilayah pesisir pedesaan secara khusus di Kepulauan Kei, merupakan tantangan yang cukup kompleks. Faktor-faktor yang disebutkan diatas menjadi perhatian penting dan hanya dapat diselesaikan secara bersama-sama oleh pihak-pihak terkait mulai dari pemerintah dan pihak perbankan bahkan hingga pihak Pendidikan tinggi untuk meningkatkan literasi pengusama mikro dan kecil dalam pemanfaatan aplikasi mobile banking untuk transaksi keuangan. Selain itu juga dengan mempertimbangkan kondisi saat ini maka desain aplikasi mobile banking yang mudah untuk dimanfaatkan oleh pengusaha mikro dan kecil yang memiliki literasi fintech dan penggunaan telepon pintar dan internet harus menjadi perhatian dari pihak penyedia layanan keuangan. Pernyataan ini berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan dimana faktor desain sangat mempengaruhi persepsi pengguna dalam kemudahan, kemanfaatan serta keamanan aplikasi mobile banking.

Dengan demikian maka untuk membantu menggerakan roda perkonomian wilayah pesisir pedesaan, maka dukungan berbagai pihak untuk meningkatkan pengguaan aplikasi mobile banking pada pengusaha mikro dan kecil menjadi penting, karena akan sekaligus membantu meningkatkan penggunaan apliaksi mobile banking oleh masyarakat di wilayah pesisir pedesaan pada wilayah kepulauan.

Penulis : Frischilla Pentury, STP., MM,  Dosen pada Program Studi Agribisnis Perikanan, Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Politeknik Perikanan Negeri Tual

No More Posts Available.

No more pages to load.