TERASMALUKU.COM,-BANDA-Pihak RSUD Banda Neira angkat bicara atas persoalan tak tersedianya air bersih di gedung baru rumkit tersebut.
Tak tersedianya air bersih di rumkit milik Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah ini belakangan ramai dikeluhkan pasien dan juga warga Pulau Banda.
BACA JUGA : Miris, Tak Ada Air Bersih di RSUD Banda, Pasien Mengeluh
Plt Direktur RSUD Banda Neira, dr. Ari dikonfirmasi Kamis (9/1/2025) menjelaskan, pelayanan kesehatan di gedung baru RSUD Banda mulai dilakukan sejak Oktober 2024 pasca dipindahkan dari gedung lama yang terletak di kawasan Tita Lama Jl. Kujali.
Proses pemindahan peralatan perlengkapan kebutuhan pelayanan sudah dilakukan sejak September atas permintaan Dinas PU Kabupaten Malteng.
Awalnya, untuk mendukung operasional pelayanan kesehatan di gedung baru Rumkit itu, telah diupayakan pembuatan sumur bor.
Instalasi saluran air sudah dibangun lebih dulu bersamaan dengan pengerjaan gedung RS sudah ada.
Namun upaya tersebut tak berjalan sesuai rencana, pengeboran dilakukan hingga kedalaman 35-50 meter dari permukaan tanah, tak ditemukan mata air.
Hal ini lantas diakali dengan memasang air dari layanan PDAM Banda.
Air dari PDAM mengalir dua hari sekali dan ditampung ke tangki air (profil tank) berukuran 1500 liter dan dua unit tangki ukuran 1000 liter bantuan dari Dinas PU Malteng.
Hanya saja, tak lama kemudian instalasi saluran air alami kebocoran dan titik kebocoran tersebut sulit ditemukan.
Pihak RS ambil inisiatif bangun instalasi saluran air yang baru. Tapi kemudian ada masalah lagi, debit air dari penampung PDAM dijalur itu menurun dan air empat hari sekali baru mengalir.
“Itu pun debit aliran air juga menurun yang berdampak pada stok air di penampungan RS seperti kondisi saat ini,”ungkapnya.
Persoalan air bersih ini lanjut dia bukan saja dikeluhkan pasien, tapi juga pegawai Rumkit.
Disinggung apakah perpindahan ke gedung baru ini tergesa-gesa sehingga berdampak pada persoalan air bersih ini, Direktur RSUD ini hati-hati menjawab.
“Kalau mau dibilang tergesa-gesa tidak juga,”imbuhnya.
Sudah Laporkan ke Kabupaten
Atas persoalan ini, pihak RSUD Banda sudah laporkan ke Pemkab Malteng melalui dinas terknis terkait seperti Dinas PU dan PDAM.
“Sudah dilaporkan ke Kabupaten melalui dinas-dinas terkait baik dinas PU juga PDAM,”ungkapnya.
Gayung bersambut, kata dia, Dinas PU bersedia membantu dan rencananya akan buatkan penampung air berkapasitas 16.000 liter untuk Rumkit.
Tapi yang jadi masalah sumber airnya, apakah dibuatkan sumur bor ataukah diambil dari PDAM, ini yang sementara masih dicari solusinya. Karena menurutnya jauh lebih baik dibuatkan sumur bor meski lokasinya berada di luar area rumkit.
“Kita berharap ini bisa cepat teratasi supaya pelayanan di RSUD Banda ini makin membaik,”harapnya.
Untuk sementara waktu, kata dia menambahkan pihak RS masih mencari opsi-opsi terbaik atasi persoalan air bersih seperti mengambil air dari lokasi terdekat untuk ditampung ke penampung air Rumkit.
Penulis : Ruzady Adjis
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow