TERASMALUKU.COM,-AMBON-Muhamad Armyn Syarif Latuconsina atau Sam Latuconsina secara resmi memimpin Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku dan segera merumuskan program untuk membidik prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami segera melakukan konsolidasi dan koordinasi bersama KONI kabupaten/kota dan pengurus cabang olahraga dalam rangka mengambil keputusan strategis terutama menjelang perhelatan PON XXII NTT dan NTB 2028,” kata Sam Latuconsina di Ambon, Senin (3/2/2025).
Sam Latuconsina mulus menjadi Ketua Umum KONI Maluku setelah menjadi calon tunggal pada Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) KONI Maluku XII.
Pelaksanaan Musorprovlub KONI Maluku XII dibuka oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar KONI Mayjen TNI Purn. Soedarmo, di Lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Senin (3/2/2025)
Musorprovlub KONI Maluku digelar setelah Murad Ismail mengundurkan diri sebagai Ketua KONI Maluku.
Soedarmo mengatakan mendukung Pemerintah Provinsi Maluku terkait apa yang ingin dicapai untuk peningkatan prestasi olahraga di bumi raja-raja ini.
“Bersatu dan bekerja sama merupakan modal utama dalam pencapaian suatu tujuan, olehnya karenanya, semua pemangku kepentingan perlu bersama-sama saling bahu membahu dan bersinergi untuk mendorong tercapainya prestasi olahraga pada berbagai event,” ucapnya.
Ia melanjutkan bahwa, sangat penting membangun sinergitas antara pemerintah daerah, induk organisasi keolahragaan, pengurus cabang olahraga, pelatih, dan atlet. Kekompakan semua elemen yang terlibat akan menjadi modal yang kuat dalam meraih prestasi yang diinginkan.
“Terlebih lagi menyongsong PON 2028 di Provinsi NTT dan NTB,” ungkap Soedarmo.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) KONI Maluku XII ini harus dijadikan sebagai pemersatu untuk kebangkitan olahraga Maluku.
Senada dengan itu, Pejabat (Pj) Gubernur Maluku Sadali Ie mengungkapkan bahwa prinsip dasar dalam kehidupan olahraga yang tidak boleh ditinggalkan oleh siapa pun yang masuk dalam kepengurusan adalah menjadi pilihan pengabdian yang terpilih.
“Jangan asal-asalan, dan konsekuensi kita masuk kepengurusan ini, harus ada itikad luar biasa dan niat tulus karena olahraga bukan lembaga karier dan bukan pula lembaga demokrat,” katanya.
Menurut Sadali, KONI adalah organisasi masyarakat yang profesional, hal inilah yang menjadi prinsip dasar siapa pun yang nantinya terpilih menjadi ketua atau yang masuk dalam kepengurusan, dinamika harus dibangun dalam koridor aturan main, keterukuran, dan kebersamaan.
“Musyawarah luar biasa hari ini menghasilkan ketua umum yang terpilih oleh semua pihak agar Maluku dapat mempersiapkan diri ke depan menuju PON ke-23 di NTT dan NTB,” pungkasnya.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Eka Arifa Rusqiyati
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow