TERASMALUKU.COM,-MASOHI-Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata memimpin rapat inflasi daerah di ruang kerjanya, Kamis (17/4/2025).
Hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas Perikanan Maluku Tengah, Haris Banjar, Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, La Baiena, Asisten II Setda Maluku Tengah, Julius Boro, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan, Zahlul Ikhsan.
Kemudian Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Maluku Tengah, Arsad Slamat, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Erni Rahman dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Juliana Haumahu.
Rapat ini sesuai dengan instruksi Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir agar pihaknya lebih fokus mengendalikan laju inflasi di Maluku Tengah.
“Arahan Bupati kepada saya, di situ kita fokus pada inflasi, di mana teman-teman tahu angka kita di bulan Maret itu cukup tinggi, yakni 5,07 persen,” kata Mario.
Oleh karena itu, pertemuan dengan instansi terkait ini untuk menitikberatkan pada penanganan ikan dan penyimpanan dingin ikan.
“Kenapa menitikberatkan itu, karena kita di Maluku Tengah punya potensi besar tapi ada fasilitas yang masih kurang,” kata Mario.
Dan itu kata Mario menjadi perhatian Pemerintah Daerah karena kalau fasilitas ini tersedia, laju penurunan inflasi akan berjalan dalam jangka panjang.
Sebelumnya BPS Maluku mencatat bahwa Kabupaten Maluku Tengah mengalami inflasi tahunan tinggi capai angka 5,07 persen pada Maret 2025 lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 2,85 persen.
Adapun jenis pengeluaran yang memberikan andil inflasi terbesar yaitu makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,80 persen.
Secara rinci lima komoditas pemicu inflasi di Kabupaten Maluku Tengah yaitu ikan tongkol dengan andil 1,11 persen, beras 0,63 persen, nasi dengan lauk 0,63 persen, ikan selar/kawalinya 0,58 persen, dan tomat 0,56 persen.
Penulis Nair Fuad