Empat Catatan dari Bumi Duan Lolat Tanimbar Oleh: Rudy Rahabeat, Pebelajar Antropologi

oleh
oleh
Rudy Rahabeat, Pebelajar Antropologi. FOTO : DOK. PRIBADI

Kesempatan mengunjungi bumi Duan Lolat Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku, bukan saja menyimpan kesan yang indah tentang keramahan dan kekayaan alamnya, tetapi juga sejumlah problematika yang butuh suara profetik, kolaborasi dan sinergi untuk mengakselerasi pembangunan ramah lingkungan di wilayah yang kelak menjadi episentrum Blok Migas Abadi Masela ini. Berikut empat catatan yang dapat disertakan sebagai perenungan dan pertimbangan.

Pertama, peluang dan ancaman Blok Migas Abadi. Tak dapat disangkali bahwa Blok Migas Abadi Masela merupakan faktor pendorong utama (big push) perubahan ekonomi, sosial budaya dan politik di Kepulauan Tanimbar, Maluku bahkan Indonesia. Blok Masela merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Maluku selain Bendungan Waeapo dan Ambon Integrated Port. Ribuan tenaga kerja akan direkrut untuk mengisi kebutuhan industri migas raksasa ini. Pertanyaannya, berapa banyak orang Tanimbar dan pada posisi apa mereka akan bekerja di situ. Apakah mereka akan menerima manfaat yang setimpal dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki? Ataukah Orang Tanimbar akan terkucil atau hanya berada pada posisi pelengkap semata? Pertanyaan-pertanyaan ini terkesan terlalu pesimis dan tendensius, tetapi biarlah menjadi pertanyaan terbuka untuk dijawab dan direnungkan oleh segenap pemangku kepentingan termasuk masyarakat Tanimbar juga. Pertanyaan ini hendak menegaskan cerita lama tentang peluang dan ancaman kehadiran mega industri di suatu wilayah. Harapannya, masyarakat benar-benar memperoleh kesejahteraan atas keberadaan industri migas Blok Masela.

Kedua, kelestarian dan kerusakan lingkungan hidup. Umumnya dokumen AMDAL merupakan garansi untuk memastikan sebuah industri tidak merusak lingkungan alih alih melestarikan lingkungan di sekitar industri dimaksud. Namun tak dapat dinafikan bahwa berbagai krisis dan kerusakan lingkungan kerap terjadi ketika perusahaan beroperasi dengan mengantongi AMDAL sekalipun. Tekanan untuk menutup pabrik kertas di sekitar danau Toba Sumatera Utara saat ini merupakan salah satu contoh yang dapat dijadikan perbandingan.

Olehnya, adalah wajar jika masyarakat sangat kuatir dan terus mempertanyakan dampak kehadiran industri terhadap kelestarian alam sekitar. Pihak perusahaan dan pemerintah mesti dapat meyakinkan masyarakat dan menjamin bahwa kehadiran perusahaan tidak akan merusak ekosistem lingkungan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang ramah lingkungan atau green economy telah diadopsi oleh setiap perusahaan termasuk pada Blok Masela. Perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi agar setiap pihak benar-benar memiliki komitmen dan konsisten menjaga kelestarian lingkungan. Fakta wilayah-wilayah yang tercemar dan terpuruk pasca beroperasinya industri, antara lain tambang dan perkebunan kelapa sawit, menjadi lampu kuning (yellow light) untuk menggalang opini dan dukungan publik untuk bersama-sama memastikan lingkungan tetap sehat dan lestari.

Ketiga, pemberdayaan ekonomi kecil menengah. Secara ideal, proyek besar Blok Masela memiliki potensi adanya industri turunan dan kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipasok oleh masyarakat. Para petani Tanimbar dapat berinisiatif untuk mengusahakan ternak ayam dan babi. Berharap kelak dan memasuk kebutuhan daging kepada pihak perusahaan. Demikian pula para nelayan. Kaum perempuan dapat menyediakan jasa catering guna memenuhi kebutuhan makan minum karyawan. Demikian pula para pemuda dapat berperan dalam gerak ekonomi kreatif berbasis digital.

Semua peluang ini harus disiapkan sejak dini agar kelak dapat berperan dalam geliat ekonomi baru saat beroperasinya Blok Migas Masela. Peran ini dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga agama, lembaga adat ataupun pemerintah desa. Tentu saja perlu memperhatikan standart-standard dan serfitikasi produk agar tidak tertolak karena tidak dapat memenuhi standard dimaksud. Masyarakat Tanimbar harus mandiri di bidang ekonomi, agar tidak diombang-ambingkan oleh ekonomi kapital yang cenderung menerabas ketahanan ekonomi masyarakat kecil.

Keempat, ketahanan budaya dan integrasi sosial. Masuknya industri besar dapat menggoncang tatanan budaya setempat. Nilai-nilai tradisi dan adat diperhadapkan dengan nilai-nilai modernitas yang cenderung liberal, permisif dan individualis. Tradisi-tradisi yang menekankan persaudaraan dan komunalitas diuji oleh kecenderungan mencari kepentingan sendiri dan penumpukan materi. Akibatnya solidaritas sosial yang semakin lemah dan pudar. Masuknya berbagi suku bangsa bahkan bangsa akan berpotensi terjadi benturan dan konflik sosial. Belum lagi industri hiburan, peredaran obat-obat terlarang serta ancaman virus HIV-AIDS mengancam tatanan sosial yang damai dan harmonis.

Sejarah dan budaya masyarakat Tanimbar akan diuji oleh waktu, apakah akan bertahan atau mengalami retakan-retakan. Bagaimana strategi kebudayaan disiapkan agar terjadi transformasi budaya yang tetap menjaga tradisi tetapi juga terbuka terhadap perubahan yang tak terelakan. Di sini dibutuhkan visi dan misi kebudayaan yang terandalkan. Orang-orang Tanimbar perlu terus menjaga identitasnya, dan pada saat yang bersamaan perlu adaptif terhadap arus perubahan yang makin global. Konsep Manusia Tanimbar dan Spirit Tanimbar perlu dirumuskan secara cerdas. Sebagai sebuah contoh, pada suatu masa ada seorang putra Tanimbar yang berkiprah di Makassar. Ishak Ngeljaratan pernah menjadi tokoh penggerak dinamika kebudayaan di Sulawesi Selatan. Ia telah memberi arah dan warna bagi kebudayaan Anging Mamiri itu. Bagaimana dengan putra-putri Tanimbar saat ini dan ke depan?

Demikianlah beberapa catatan pendek dari bumi Duan Lolat yang menggambarkan dinamika masyarakat yang terus berjuang menghadapi gelombang zaman. Ibarat kembang lelemuku yang dirindukan mekar pada setiap musim, dapat pula layu kala musim tak lagi menentu. Masa depan manusia dan masyarakat Tanimbar masih tetaplah sebuah misteri, tetapi kita dapat perlahan menyibaknya dengan terus mawas diri dan berbenah hari ini dengan tekad yang kuat, hati yang bersih, kerja yang cerdas serta iman yang teguh. Kidabela (RR)

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.