Par Maluku Pung Bae. Refleksi 80 Tahun Provinsi Maluku Oleh: Rudy Rahabeat, warga Maluku

oleh
Penulis: Redaksi  |  Editor: Redaksi
Pendeta Rudy Rahabeat (Foto: Istimewa)

Maluku telah ada sejak dahulu, lama sekali. Mulai dari Utara, Ternate dan Tidore, Bacan dan Jailolo. Moluku Kie Raha. Lalu Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Jepang datang silih berganti. Pusat Maluku bergeser ke Ambon kala Belanda berkuasa. Maluku sebenarnya bangsa yang merdeka, bebas. Hanya saja sejarah kolonial telah membuat Maluku terpecah-pecah. Ini memang sebuah ironi, tapi itulah kenyataan. Kita terpanggil untuk terus merajut mozaik Maluku dalam bingkai kepulauan Maluku, sebagai sebuah kesatuan sosio-budaya dan sejarah. Dalam terma kepulauan Maluku, maka provinsi Maluku dan provinsi Maluku Utara hanya penanda administratif. Melampaui semuanya, Maluku raya adalah sebuah keniscayaan.

19 Agustus 2025 Provinsi Maluku merayakan ulang tahun ke-80. Persis seumuran Republik Indonesia. Delapan dekade yang penuh warna dan dinamika. Kalau bisa diringkas, lima tahun pertama (1945-1950) bergulat dengan pergolakan daerah melalui Republik Maluku Selatan (RMS). Gerakan ini mati suri walau sesekali coba dibangkitkan dengan sejumlah motif dan tujuan. Orde Lama berkuasa hampir 21 tahun (1945-1966). Lalu Orde Baru menguasai panggung sejarah Indonesia, 32 tahun lamanya. Daerah-daerah, termasuk Maluku dalam dominasi Jakarta (baca:Jawa). Penyeragaman terjadi dimana-mana dan di berbagi sektor kehidupan, termasuk budaya. Sistem pemerintahan Desa merupakan salah satu contohnya. Padahal Maluku mengenal sistem Negeri, atau nama lokal yang khas. Lalu reformasi tiba 1998, Orde Baru tumbang. Maluku memasuki babak sejarah baru.

Sayangnya, 1999 konflik sosial merobek-robek kemanusiaan Maluku. Tapi orang Maluku tidak mau jadi arang apalagi abu. Bangkit dari konflik, merajut persaudaraan lintasiman dan lintasuku, membangun Maluku baru. Filsuf Maluku, Prof Aholiab Watloly dengan metaforik menulis sebuah buku: Maluku Baru. Bangkitnya Mesin Eksistensi Anak Negeri (Kanisius:2015). Apakah mesin itu terus berfungsi mendorong kebangkitan eksistensi anak negeri Maluku hingga kini dan ke depan? Mari kita renungkan dan jawab bersama di momen 80 tahun provinsi Maluku.

25 tahun setelah tragedi kemanusiaan itu, tampil pemimpin baru Maluku. Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath. Mantan legislator senayan, lulusan magister hukum dari Amerika Serikat, sosok visioner dan enerjik bersinergi dengan mantan Bupati dua periode, tokoh pemekaran Seram Timur dan orator. Berpadu bersama, memegang janji dan tekat bulat. Berkarya dan mengabdi demi kebaikan Maluku (Par Maluku Pung Bae). Sebuah tekad etik yang menyala. Transformasi Menuju Maluku yang Maju, Adil dan Sejahtera Menyongsong Indonesia Emas 2045. Sebuah visi yang mulia, yang perlu kolaborasi multipihak. Mari saling mendukung, memberi kritik dan apresiasi serta solusi, dalam semangat persaudaraan yang tulus.

Ale rasa beta rasa, potong di kuku rasa di daging adalah wasiat leluhur yang patut dipegang erat-erat. Di era yang makin individualis dan hedonis, orang cenderung mencari zona nyaman sendiri. Kepedulian dan solidaritas sosial makin diuji. Di tengah realitas kemiskinan dan krisis lingkungan hidup serta disrupsi teknologi informasi juga pertarungan global, maka kohesi sosial dan solidaritas sosial adalah kunci. Dengannya, kita melangkah bersama membangun Maluku yang maju, adil dan sejahtera. Tanpa kebersamaan dan kesehatian, visi mulia ini bisa berubah menjadi ilusi. Ini tak perlu terjadi. Mari membetulkan hati, satukan semangat, padukan karya par Maluku pung bae. Maluku itu katong, katong samua basudara.

Par Maluku Pung Bae adalah janji iman. Bukan sebatas tekad politik. Semua agama bermuara pada kemaslahatan semua makhluk, bonum commune, kebaikan bersama. Semua niat dan karya bertujuan agar semua insan memeroleh kebahagiaan. Ini tentu tidak muncul tiba-tiba. Tidak jatuh dari langit. Ini sebuah proses yang perlu diperjuangkan dengan sepenuh hati. Perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas. Maluku bangkit, Maluku maju, untuk kebaikan Maluku, untuk Indonesia dan kemanusiaan serta jagad raya yang lestari. Selamat Hari Jadi ke-80 Provinsi Maluku tercinta. Tuhan Memberkati (RR)

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.