TERASMALUKU.COM – Upaya mengesahkan Ambon sebagai kota musik perlu waktu panjang. Ada berbagai kegiatan yang wajib digelar untuk akselerasi, maupun menambal infrastruktur penunjang yang masih minim.
Badan ekonomi kreatif (BEKRAF) mengagas event konfrensi musik, MUSIKOLOGI SERIES kepada para insan musik di Kota Ambon. Kegiatan ini sebagai satu saluran memupuk wawasan tak hanya soal musik tapi juga industri musik.
BEKRAF yang didukung Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI), berupaya menggali potensi dan akselerasi para pelaku industri musik di negeri rempah. Yakni melalui beberapa segmen kegiatan yang digelar di Hotel Santika Premiere Ambon, sejak pagi (20/10).
Ada sekitar 300 orang yang hadir pada acara tersebut. Mereka di antaranya musisi, produser, manager, dan orang-orang yang bergerak di industri musik Kota Ambon. Pada sesi pertama yang dimulai pukul 09.00 para deputi juga walikota Ambon memberi pemaparan terkait kegiatan.
Harapan-harapan dan upaya semua pihak untuk mengembangkan ekosistem musik. Dwiki Dharmawan, Ketua Umum Yayasan AMI mengatakan karya musik yang baik tak lahir secara instan.
Musisi harus menempatkan standar pembuatan karya tidak sebatas musik yang enak didengar. “Setiap musik yang dimainkan harus beyond the limit, tanpa batas,” sebut Dwiki. Terutama musisi yang ada di kota Ambon. Mereka punya tanggang jawab besar terhadap julukan Ambon city of music.
Dia berharap, karya-karya yang yang ditelurkan dapat menjadi patron dan menembus batas. Bagi Dwiki, musisi pun harus siap. Siap dengan segala dinamika kemajuan bermusik. Ini termasuk dalam selera dan penerimaan pasar. “Musisi itu harus selalu siap dalam segala hal,” jelasnya.
Itu semua bisa terjadi jika didukung pemerintah. Infrastruktur sarana prasarana dimantapkan agar musisi dan industri musik di sini hidup. Kegiatan ini merupakan yang keempat setelah sebelumnya MUSIKOLOGI SRERIES suksess digelar di Yogyakarta, Palembang dan Medan.
Turut hadir panelis dari kalangan industri musik pada sesi coaching clinic seperti Badai Eks Krispatih, Ikmal Tobing, Eghy d’Masiv, Dika Ada Band, Irfan Samson, Adrian Khalif dan mash banyak lagi. (PRISKA BIRAHY)
