TERASMALUKU.COM,AMBON, – Kehadiran RSUP dr. J. Leimena menambah harapan layanan kesehatan terbaik di Provinsi Maluku. Tiga keunggulan pelayanan kesehatan di rumah sakit ini, membuka peluang peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia timur.
Dalam kunjungan peresmian RSUP bersama Gubernur Maluku, Murad Ismail, Wakil Gubernur, Barnabas Ornos, Duta Stunting Maluku, Widya Pratiwi, dan romgbongan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, dr. Nila Moeloek, Sp. M (K) menjabarkan beberapa keunggulan layanan yang telah lama didambakan masyarakat Maluku.
“Semua pelayanan di sini ada. Tapi ada unggulannya. Ini kan daerah laut ya, ada layanan hiperbarik buat orang yang menyelam,” terang Moeloek usai meninjau seluruh gedung rumah sakit yang baru rampung sekitar 70 persen itu, Tabu (16/10/2019).
Layanan terapi hiperbarik pada dasarnya diperuntukan bagi penderita dekompresi atau ada perubahan tekanan air dan udara yang cepat yang lazim dialami para penyelam. Menurut Moeloek, Maluku perlu memilki layanan kesehatan tersebut sebagai rumah sakit rujukan tertinggi.
Selain bagi pasien dekompresi, terapi menggunakan oksigen murni bertekanan dalam tabung itu juga bisa mengobati sejumlah penyakit lain. Ini dapat menjadi salah satu pengobatan komplementer atau penunjang pengobatan utama.
Dua keunggulan lain yakni layanan kesehatan jantung dan kanker terpadu. “ Nanti akan ada perluasan area bangunan untuk kanker dan jantung. Jadi lengkap di sini,” terang konsultan onkologi mata itu.
Pasien kanker juga jantung yang selama ini dirujuk ke luar Maluku, diharapkan bisa menikmati layanan holistik di Ambon. Tentunya dengan tenaga medis dan kesehatan berkualitas dengan jumlah sepadan.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Bambang Wibowo menambahkan pihaknya akan menyuplai tenaga medis dan kesehatan yang terstandar sesuai akreditasi RSUP. Seperti menyiapkan dokter spesialis dasar dan sub-spesialis setara. Perkiraannya berjumlah 40-50 dokter spesialis.
RSUP juga dilengkapi dengan pelabuhan kecil sebagai koneksi antarpulau di Maluku. Hal tersebut memungkinkan pasien dari pulau-pulau lain di Maluku memangkas waktu datang berobat di rumah sakit rujukan tertinggi itu.
“Kami juga melihat Maluku ini gugusan. Kami akan kembangkan transportasi dengan kementerian perhubungan. Jadi ini akan ada pelabuhan, jadi nggak usah mutar, nanti kita sediakan,” jelas Moeloek yang datang bersama 33 kepala rumah sakit se-Indonesia.
Saat disinggung tentang flying health care menggunakan helikopter, Moeloek menyebut itu diprioritaskan untuk Papua. Sementara Maluku, berfokus pada transportasi laut. (PRISKA BIRAHY)