TERASMALUKU.COM,-AMBON-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dorong pemanfaat rempah Maluku jadi bahan pangan dan obat.
Diversivikasi bahan baku ini tak lain untuk mengembalikan kejayaan baru jalur rempah Indonesia yang dimulai dari Maluku, negeri raja-raja.
Kepala BPOM RI, Penny Lukito pada kedatangannya ke Maluku memastikan peran BPOM dalam memajukan rempah Maluku.
BACA JUGA : Minyak Kayu Putih dan Olahan Tepung Sagu Maluku Curi Perhatian BPOM RI
Kedatangannya selama empat hari di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon menemui ragam UMKM yang memanfaatkan rempah dan bahan baku dari Maluku.
“Raw material (pala cengkeh) dulu bernilai sangat tinggi nah kita tingkatkan lagi dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati yang ada. khususnya rempah,” jelas Lukito saat sesi doorstop usai memberikan materi di Hotel Santika Premier Ambon, Jumat (10/2/2023).
Inovasi produk pangan dan obat serta bahan olahan lain akan mampu mendongkrak konsumsi rempah tanah air.
Seperti pada pameran produk UMKM berbahan dasar rempah kemarin. Ada aroma terapi dan balsam minyak kayu putih, aneka kue hingga eskrim rempah dan pala.
Penny kepincut dengan inovasi tersebut. Yakni menjadikan rempah bahan pangan alternative yang bernilai.
“Senang sekali ya tadi itu ada balsam, aromaterapi, sabun mandi dari minyak kayu putih. Lalu ada es krim dan mi sagu,” sebutnya yang juga sempat berdialog dengan para pemilik UMKM di pameran tersebut.
Selain rempah-rempah, dirinya juga menyoroti penggunaan tepung sagu pengganti terigu. Sudah banyak produk pangan olahan berbahan tepung sagu. Diversivikasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekomonis juga kesehatan.
“Kita kan masih impor terigu dan juga ada bahan kandungan yang kurang baik, ada glikemiknya. Inovasi dengan tepung sagu ini sudah sangat baik rendah glikemik baik buat kesehatan,” sambungnya.
Penulis : Priska Birahy
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow.